Minggu, 20 Desember 2015

Tiga Misi Besar PP PBSI Tahun 2016

Sumber Asli -- C0I -Ajang multievent terbesar Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menjadi taget utama PP PBSI di bawah kepemimpinan Gita Wirjawan. Selain itu, Piala Thomas dan Uber serta All England menjadi sasaran prestasi yang tidak boleh ditepikan.

    Misi besar PP PBSI di Olimpiade Rio de Janeiro adalah mengembalikan tradisi medali emas yang sempat terputus pada Olimpiade London 2012. Saat itu, jangankan emas perunggu pun tidak bisa dibawa pulang. Sehingga kontingen Indonesia hanya membawa pulang satu medali perak dan satu medali perunggu dari cabang angkat besi.
    “Kami fokus di tiga target utama tahun 2016, Olimpiade Rio de Janeiro, All England, dan Piala Thomas. Di olimpiade, kami menargetkan dua medali emas, sementara tim Piala Thomas diharapkan bisa lolos ke semifinal,” tutur Rexy Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
    Berbagai persiapan telah diatur PBSI demi tercapainya target-target diatas. Tim Kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2016 akan menjalani program persiapan dan karantina mulai 11 Januari 2016 mendatang. Mereka yang diproyeksikan ke olimpiade pun sudah dijadwalkan mengikuti sejumlah turnamen demi mengamankan posisi di tangga peringkat dunia.
    Meskipun tak mudah mewujudkan mimpi dua medali emas di olimpiade, namun hal ini bukannya mustahil. Usai Olimpiade London 2012, kekuatan baru mulai bermunculan. Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi ancaman baru di sektor ganda putra elit dunia dan sudah mengumpulkan koleksi gelar Juara Dunia tahun 2013 dan 2015. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari juga membuat torehan rekor baru di ganda putri Indonesia dengan menjadi juara Asian Games Incheon 2014 dan merebut gelar Korea Terbuka Super Series 2015.
    Di sektor ganda campuran, meskipun Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir belum berhasil menggondol medali di Olimpiade London 2012, namun prestasi mereka usai olimpiade bisa dibilang cukup baik. Gelar Juara Dunia 2013 serta hattrick gelar di All England 2012, 2013 dan 2014 direbut Tontowi/Liliyana.
    Namun di tahun 2015, prestasi Tontowi/Liliyana memang tidak begitu cemerlang seperti tahun-tahun sebelumnya. Hendra/Ahsan mengantungi tiga gelar bergengsi tahun ini yaitu juara Malaysia Terbuka Super Series Premier 2015, Juara Dunia 2015, serta juara BWF Dubai World Super Series Finals 2015.
    “Tahun ini memang bisa dibilang pemain-pemain utama kami prestasinya pasang surut. Khusus Tontowi/Liliyana, mereka harus dapat ‘moment’- nya seperti dulu. Soal skill, mereka sudah oke. Saya yakin tahun depan Tontowi/Liliyana bisa bangkit,” tutur Rexy.
    Prestasi pemain-pemain lapis kedua bisa dibilang bagus, terutama di sektor tunggal putra, ganda putri dan ganda putra. Apalagi dengan masuknya pemain-pemain baru setelah promosi dan degradasi, diharapkan para atlet lebih terpacu lagi. Mereka yang mendapat promosi pun tak boleh santai-santai karena ada beberapa pemain dipantau selama enam bulan ke depan.
    Berdasarkan hasil pengumuman Promosi dan Degradasi PBSI 2015, Pelatnas Cipayung kini beranggotakan 65 atlet. Para juara Kejurnas 2015 yang masuk pelatnas, harus melewati masa percobaan selama enam bulan. PBSI juga memantau sejumlah atlet selama enam bulan ke depan, jika gagal memenuhi target serta ketetapan yang telah ditentukan, maka mereka akan dipulangkan ke klub masing-masing.

- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi