Kamis, 03 Desember 2015

Tono Suratman: KONI Perlu Dukungan Pemerintah

Sumber Asli -- C0I -Setelah usainya pemilihan pimpinan di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Tono Suratman yang baru terpilih kembali memimpin KONI Pusat melihat peluang untuk membangun koordinasi dan harmonisasi dalam kelembagaan nasional. Untuk itu dia bertekad mengantar KONI untuk terus menjalin kerjasama dengan KOI dan Kementrian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora) yang kini dipimpin Menpora, Imam Nahrawi.

    "Pemilihan ketua umum KONI dan KOI yang baru usai diharapkan membawa angin segar bagi olahraga nasional. Terutama dalam harmonisasi hubungan KONI, KOI dan Kemenpora. Ini semua demi sukses melewati tantangan berat olahraga Indonesia ke depan," ujar Tono Suratman kepada wartawan di Gedung KONI Pusat, Senayan, Jakarta, Selasa (1/12).
    Dalam acara temu muka dengan insan pers setelah terpilih kembali menjadi Ketua Umum KONI Pusat pada Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) KONI 2015 di Jayapura, Papua, 28 - 30 November itu, Tono mengungkapkan, dalam empat tahun ke depan ada perhelatan besar nasional dan internasional. Untuk tingkat nasional ada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat dan PON Remaja II 2017 di Jawa Tengah. Sedangkan untuk tingkat internasional menunggu Olimpiade Brasil 2016, SEA Games 2017 di Malaysia dan Asian Games 2018 yang akan digelar di Indonesia.
    Untuk mencapai sukses prestasi dan juga penyelenggaraan gawe besar itu tugas tidak bisa dibebankan kepada KONI sendiri. Dibutuhkan dukungan KOI, pemerintah dan seluruh stakeholder olahraga nasional.
    "KONI bertekad maksimal untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Saya yakin pekerjaan itu bisa dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah dan KOI. Di sini sangat diperlukan dukungan dari pemerintah." kata Tono Suratman yang akan kembali menakhodai organisasi olahraga nasional itu untuk periode 2015 - 2019.
    Dia mengemukakan, KONI tidak bisa bekerja sendiri, KONI harus didukung penuh oleh pemerintah. Berdasarkan sejarah sejak berdirinya KONI pada 1938,  KONI tidak pernah lepas dari pemerintah.
    Semua akan bisa dilaksanakan dengan baik, ujar Tono, bila tercipta harmonisasi antara KONI, KOI dan pemerintah serta Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Dengan KOI, KONI akan segera menyelesaikan masalah pemakaian logo lima ring dalam lambang KONI. Pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan KOI dan disepakati ada delegasi bersama ke IOC.
    Untuk mendukung Satlak Prima, KONI sudah menyusun program. Diharapkan ini bisa disinkronkan dengan program Satlak Prima yang kini dipimpin Achmad Sucipto. 
    Namun untuk menjalankan itu semua diperlukan anggaran, karena anggaran ini penting sebagai upaya terciptanya prestasi. Tinggal bagaimana kreativitas dari Satlak Prima dan dukungan pemerintah untuk menjalankan program tersebut.
    "Seperti diketahui program tanpa anggaran juga tak akan bisa, begitu sebaliknya. Anggaran ini penting karena menjadi bagian dari prestasi yang akan dicapai. Makanya saya berharap ke depan pencairan anggaran jangan seperti tahun-tahun sebelumnya, anggaran kalau bisa di awal tahun. Selama ini selalu di akhir tahun sehingga PB/PP tidak bisa berbuat banyak karena tidak punya dana talangan. Kalau dana talangan itu ada mungkin bisa langsung bekerja," ungkap Tono.
    Dalam masa jabatannya nanti Tono juga bakal menyelesaikan masalah dualisme dalam tubuh Pengurus Besar/Pengurus Pusat Induk Organisasi Cabang Olahraga. Untuk dua kepngurusan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), masing-masing PTMSI pimpinan Marzuki Alie dan PTMSI yang dikendalikan Oegroseno, akan segera dituntaskan. "Sudah ada pertemuan dua pengurus itu dengan KONI. Tengah dicari jalan rekonsiliasi atau menggelar munas baru," kata Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno.
    Untuk Pra-PON sepakbola, Tono mengemukakan bahwa wilayah yang sudah menjalankan pertandingan maka hasilnya akan diakui sebagai babak kualifikasi. Sedangkan wilayah yang belum sempat menjalankan Pra-PON, itu akan dikoordinasikan dengan Kemenpora.
    “Yang belum, nanti tugas KONI untuk menyampaikan kepada pemerintah dan PB PON, bagaimana menyelesaikan zona-zona yang belum itu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terealisasi,” ungkapnya.

- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi