Sumber Asli -- C0I - Tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto melangkah ke final setelah akhirnya menaklukkan unggulan keenam Tien Minh Nguyen 20-22, 21-19, 21-15 di babak semifinal Singapura Terbuka 2013, Sabtu.
Kemenangan Tommy terjadi setelah enam kali kekalahannya atas pemain Vietnam itu.
Tommy harus melewati pertarungan ketat untuk merebut tiket ke final dari pemain peringkat 10 dunia itu hingga akhirnya bisa membayar rasa penasarannya.
"Saya senang sekali bisa lolos ke final superseries, apalagi ini kejuaraan besar, rasanya surprise juga. Ini adalah final superseries pertama saya," ujar Tommy dikutip dari rilis PBSI.
Meskipun di turnamen BWF Tommy tercatat belum pernah menang dari Tien Minh, namun Tommy pernah sekali menang dari pemain rangking 10 dunia ini di Djarum Superliga Badminton 2013 dengan skor 15-21, 21-18, 21-13.
"Walaupun kalah enam kali di turnamen BWF, tapi pada pertemuan terakhir di Superliga saya menang. Makanya saya ingat-ingat pertandingan itu, bagaimana saya bisa menang," kata Tommy.
Tommy mengaku harus mengerahkan ekstra kesabaran dan taktik yang tepat untuk bisa mengungguli Tien Minh.
"Saat Tien Minh mau buru-buru, saya bisa menjaga tempo permainan dan berkonsentrasi, jadi saya tidak ikut ritmenya dia," tambahnya.
Pertandingan Tommy lawan Tien Minh sempat diwarnai aksi protes atas keputusan hakim garis. Tien Minh menyesali beberapa keputusan hakim garis yang dinilai merugikan dirinya, terutama di poin-poin kritis.
"Tentunya kecewa sekali dengan keputusan wasit dan hakim garis. Poin-poin terakhir sangatlah penting dan saya sempat marah. Hari ini saya kurang beruntung, tapi Tommy memang memiliki kekuatan dan kecepatan yang lebih dari saya," ungkap Tien Minh.
Keberhasilan Tommy, gagal diikuti ganda putri Indonesia Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta yang harus mengakui keunggulan pasangan peringkat dua dunia, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dengan skor 17-21, 16-21.
Pia/Rizki belum bisa membayar dua kali kekalahan mereka atas pasangan Jepang itu dan memendam harapan mereka untuk melanjutkan langkahnya ke babak final.
Kemenangan Tommy terjadi setelah enam kali kekalahannya atas pemain Vietnam itu.
Tommy harus melewati pertarungan ketat untuk merebut tiket ke final dari pemain peringkat 10 dunia itu hingga akhirnya bisa membayar rasa penasarannya.
"Saya senang sekali bisa lolos ke final superseries, apalagi ini kejuaraan besar, rasanya surprise juga. Ini adalah final superseries pertama saya," ujar Tommy dikutip dari rilis PBSI.
Meskipun di turnamen BWF Tommy tercatat belum pernah menang dari Tien Minh, namun Tommy pernah sekali menang dari pemain rangking 10 dunia ini di Djarum Superliga Badminton 2013 dengan skor 15-21, 21-18, 21-13.
"Walaupun kalah enam kali di turnamen BWF, tapi pada pertemuan terakhir di Superliga saya menang. Makanya saya ingat-ingat pertandingan itu, bagaimana saya bisa menang," kata Tommy.
Tommy mengaku harus mengerahkan ekstra kesabaran dan taktik yang tepat untuk bisa mengungguli Tien Minh.
"Saat Tien Minh mau buru-buru, saya bisa menjaga tempo permainan dan berkonsentrasi, jadi saya tidak ikut ritmenya dia," tambahnya.
Pertandingan Tommy lawan Tien Minh sempat diwarnai aksi protes atas keputusan hakim garis. Tien Minh menyesali beberapa keputusan hakim garis yang dinilai merugikan dirinya, terutama di poin-poin kritis.
"Tentunya kecewa sekali dengan keputusan wasit dan hakim garis. Poin-poin terakhir sangatlah penting dan saya sempat marah. Hari ini saya kurang beruntung, tapi Tommy memang memiliki kekuatan dan kecepatan yang lebih dari saya," ungkap Tien Minh.
Keberhasilan Tommy, gagal diikuti ganda putri Indonesia Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta yang harus mengakui keunggulan pasangan peringkat dua dunia, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dengan skor 17-21, 16-21.
Pia/Rizki belum bisa membayar dua kali kekalahan mereka atas pasangan Jepang itu dan memendam harapan mereka untuk melanjutkan langkahnya ke babak final.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar