Kenyataannya, Pengurus Besar Persatuan Layar Seluruh Indonesia (PB Porlasi) di bawah kepemimpinan Joko Pramono membangun hasil membanggakan itu dengan keterbatasan peralatan. Kini, mantan Komandan Pelatnas yang membawa Indonesia merebut juara umum pada SEA Games Jakarta 1997 ini menginginkan ada regenerasi kepemimpinan di cabang olahraga tersebut.
Lantas apa saja usulannya untuk menjaga kesinambungan prestasi tersebut. Berikut petikan wawancara dengan Joko Pramono pada acara Kongres Porlasi yang digelar di Ruang Serba Guna Komplek Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Di bawah anda, cabang olahraga layar mampu mengibarkan prestasi membanggakan. Mengapa anda tidak bersedia lagi dipilih menjadi Ketua Umum PB Porlasi yang digelar 3-5 Agustus 2015?
Saya memimpin PB Porlasi sudah dua periode. Jadi, saya anggap sudah cukup dan perlu ada regenerasi kepemimpinan.
Harapan anda?
Di Kongres Porlasi kan memilih formatur. Jadi, saya berharap formatur bisa memilih pengganti saya yang mampu meningkatkan prestasi yang selama ini dicapai. Layar itu menjadi langganan penyumbang medali emas pada SEA Games dan Asian Games.
Ada usul?
Ya. Kalau bisa saya mengusulkan formatur memilih yang ada di lingkaran Angkatan Laut. Mau itu pengusaha atau pejabat TNI-AL. Bagaimana pun juga olahraga layar ini tidak bisa terlepas dari Angkatan Laut. Seperti cabang olahraga dirgantara yang terkait dengan Angkatan Udara (TNI-AU). Tanpa adanya keterlibatan figur yang berhubungan dengan TNI-AL akan kesulitan. Sebab, olahraga layar ini banyak ketergantungan dengan Angkatan Laut.
Kita ketahui bahwa selama ini layar mengandalkan Oka Sulaksana yang sudah beberapa kali mengibarkan Merah Putih baik di ajang SEA Games maupun Asian Games. Apakah sudah dipersiapkan pengganti Oka Sulaksana?
Memang selama ini Oka Sulaksana menjadi andalan. Tetapi, kita juga sudah mempersiapkan pondasi pembinaan berjenjang dan berkesinambungan. Ke depan, jika program yang sudah ada dilaksanakan dipastikan akan muncul pengganti Oka Sulaksana.
Apa saja kendala dalam membangun prestasi olahraga layar?
Masalah peralatan. Itu saja yang menjadi kendala. Saat ini, peralatan yang dimiliki PB Porlasi dan Pengprov Porlasi sangat minim. Bahkan, boleh dibilang sudah usang. Memang kita mendapat bantuan peralatan dari pemerintah. Namun, masa pakai peralatan itu kan tidak bisa diprediksi terutama tiang dan layarnya. Contohnya, bisa saja perahu layar hanya bisa dipakai dalam tiga bulan karena tiangnya patah atau layarnya sobek akibat kencangnya angin laut yang tidak kenal kompromi saat latihan. Kalau sudah begini, kita mengalami kesulitan mencari dana untuk membeli tiang atau layar yang patah.
Bagaimana peran pemerintah?
Pemerintah memang memberikan dukungan peralatan tapi hanya pada saat persiapan multi event seperti SEA Games dan Asian Games. Semua peralatan bantuan pemerintah itu masih ada dan kita sewa pinjam ke Pengprov Porlasi. Tidak ada yang diserahkan ke Pengprov. Takut kalau suatu saat ada pertanyaan tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Apa saja agenda event yang digelar PB Porlasi?
Kita punya kejuaraan nasional junior dan senior, Open Senior, Open Junior, Kejurwil dan Open International yang digelar setiap 17 Agustus di Jakarta.
Dimana sentra olahraga layar?
Sentra olahraga layar itu di Kepulauan Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur (Kaltim). Khusus di Kaltim tepatnya Berau, pembinaan atlet remajanya sangat menggembirakan karena ada pengusaha yang memback up pembinaan. Saat ini, mereka memiliki 60 perahu layar.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 ========= 
0 komentar:
Posting Komentar