Sumber Asli -- C0I - Penampilan mengesankan Lindaweni Fanetri dalam Kejuaraan Dunia BWF 2015 hingga sukses menapaki fase 4 besar tampaknya akan menumbuhkan harapan kembali bersinarnya kiprah para Srikandi Merah Putih. Meski begitu, masih banyak pembenahan perlu jadi perhatian besar PP PBSI.
Pendapat tersebut datang dari mantan ratu bulutangkis tanah air, Susi Susanti. Ditemui beberapa waktu lalu di Magelang, Jawa Tengah, Susi memaparkan beberapa poin penting yang harus menjadi fokus utama pembinaan dan persiapan skuad putri, khususnya sektor tunggal untuk bangkit dari kemerosotan prestasi.
"Tunggal putri harus punya skema yang konsisten dan stabil. Sistem pembinaan juga harus lebih matang untuk bisa menunjang program-program berjenjang mereka ke depannya," tegas peraih emas Olimpiade pertama bagi Indonesia ini.
"Selain itu, pembinaan juga harus lebih bisa merata di setiap daerah, sehingga bisa ada peluang untuk menjangkau bakat-bakat bagus lainnya," jelas istri dari Alan Budikusuma tersebut.
Sementara itu, ketika ditanya tentang mengapa sektor putri kurang bisa berkembang seperti halnya sektor lain, Susi coba membandingkan dengan apa yang terjadi saat dia masih aktif bermain dulu.
"Sepertinya memang regenerasinya kurang cepat. Kalau di zaman saya, ada Mia (Audina) dan Yuliani (Sentosa) yang memang sudah siap melapis saya yang ada di atasnya," tandas perempuan yang jadi bagian sukses tim Piala Uber 1994 dan 1996 itu.
Lebih jauh, Susi menambahkan bahwa harapan akan bangkitnya sektor putri cukup terbuka. Tinggal bagaimana para pihak terkait mampu memanfaatkan momentum kegemilangan Lindaweni di Kejuaraan Dunia sebagai motivasi pemain lainnya.
--> Pendapat tersebut datang dari mantan ratu bulutangkis tanah air, Susi Susanti. Ditemui beberapa waktu lalu di Magelang, Jawa Tengah, Susi memaparkan beberapa poin penting yang harus menjadi fokus utama pembinaan dan persiapan skuad putri, khususnya sektor tunggal untuk bangkit dari kemerosotan prestasi.
"Tunggal putri harus punya skema yang konsisten dan stabil. Sistem pembinaan juga harus lebih matang untuk bisa menunjang program-program berjenjang mereka ke depannya," tegas peraih emas Olimpiade pertama bagi Indonesia ini.
"Selain itu, pembinaan juga harus lebih bisa merata di setiap daerah, sehingga bisa ada peluang untuk menjangkau bakat-bakat bagus lainnya," jelas istri dari Alan Budikusuma tersebut.
Sementara itu, ketika ditanya tentang mengapa sektor putri kurang bisa berkembang seperti halnya sektor lain, Susi coba membandingkan dengan apa yang terjadi saat dia masih aktif bermain dulu.
"Sepertinya memang regenerasinya kurang cepat. Kalau di zaman saya, ada Mia (Audina) dan Yuliani (Sentosa) yang memang sudah siap melapis saya yang ada di atasnya," tandas perempuan yang jadi bagian sukses tim Piala Uber 1994 dan 1996 itu.
Lebih jauh, Susi menambahkan bahwa harapan akan bangkitnya sektor putri cukup terbuka. Tinggal bagaimana para pihak terkait mampu memanfaatkan momentum kegemilangan Lindaweni di Kejuaraan Dunia sebagai motivasi pemain lainnya.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar