Sumber Asli -- C0I -Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Nasional (PB Pertina), Reza Ali mengeluhkan kinerja Menpora Imam Nahrawi. Pasalnya, Kemenpora bukan hanya belum membayar tunggakan biaya Rp1,2 miliar yang dikeluarkan PB Pertina tetapi tidak memberikan perhatian untuk persiapan tim tinju yang akan tampil pada kejuaraan tinju babak kualifikasi Olimpiade Brasil 2016.
"Sampai sekarang tunggakan Rp1,2 miliar belum juga dilunasi. Tapi, Menpora terus mengurusi sepak bola dan malah mencarikan dana untuk kejuaraan sepakbola Piala Kemerdekaan yang disebut mencapai Rp10 miliar kepada Tim Transisi yang jelas bukan organisasi PSSI," katanya.
Akibat fokus mengurusi PSSI, kata mantan anggota DPR-RI, perhatian Imam Nahrawi tidak ada untuk persiapan cabang olahraga yang dipersiapkan ke Olimpiade Rio de Jeneiro 2016. Padahal, perjuangan untuk masuk ke pesta olahraga dunia itu sangat berat. "Olimpiade itu merupakan olahraga tertinggi dan pemerintah harus mendapatkan perhatian penuh. Jangankan meraih medali, mendapatkan tiket saja perlu perjuangan berat," ujarnya.
Menghadapi babak kualifikasi Olimpiade, kata Reza, PB Pertina kembali mengeluarkan dana untuk persiapan dan keberangkatan tiga petinju Indonesia yang sedang bertanding pada Kejuaraan Tinju di China. "Kita sudah menjalani persiapan dan memberangkatkan tiga petinju. Tetapi, Surat Keputusan (SK) dari Satlak Prima baru akan turun Agustus ini," ujarnya.
Sebelumnya, Reza Ali menjelaskan bahwa Pertina membutuhkan dana tersebut untuk mempersiapkan para atletnya terjun di sejumlah event seperti Olimpiade 2016 dan Asian Games 2018. "Dana itu akan disiapkan untuk mempersiapkan atlet di event Olimpiade dan Asian Games," tandasnya.
Setelah meraih dua emas, satu perak, dan dua perunggu di Piala Presiden April lalu, tinju Indonesia meraih satu emas, tiga perak, dan dua perunggu di SEA Games Singapura 2015
--> "Sampai sekarang tunggakan Rp1,2 miliar belum juga dilunasi. Tapi, Menpora terus mengurusi sepak bola dan malah mencarikan dana untuk kejuaraan sepakbola Piala Kemerdekaan yang disebut mencapai Rp10 miliar kepada Tim Transisi yang jelas bukan organisasi PSSI," katanya.
Akibat fokus mengurusi PSSI, kata mantan anggota DPR-RI, perhatian Imam Nahrawi tidak ada untuk persiapan cabang olahraga yang dipersiapkan ke Olimpiade Rio de Jeneiro 2016. Padahal, perjuangan untuk masuk ke pesta olahraga dunia itu sangat berat. "Olimpiade itu merupakan olahraga tertinggi dan pemerintah harus mendapatkan perhatian penuh. Jangankan meraih medali, mendapatkan tiket saja perlu perjuangan berat," ujarnya.
Menghadapi babak kualifikasi Olimpiade, kata Reza, PB Pertina kembali mengeluarkan dana untuk persiapan dan keberangkatan tiga petinju Indonesia yang sedang bertanding pada Kejuaraan Tinju di China. "Kita sudah menjalani persiapan dan memberangkatkan tiga petinju. Tetapi, Surat Keputusan (SK) dari Satlak Prima baru akan turun Agustus ini," ujarnya.
Sebelumnya, Reza Ali menjelaskan bahwa Pertina membutuhkan dana tersebut untuk mempersiapkan para atletnya terjun di sejumlah event seperti Olimpiade 2016 dan Asian Games 2018. "Dana itu akan disiapkan untuk mempersiapkan atlet di event Olimpiade dan Asian Games," tandasnya.
Setelah meraih dua emas, satu perak, dan dua perunggu di Piala Presiden April lalu, tinju Indonesia meraih satu emas, tiga perak, dan dua perunggu di SEA Games Singapura 2015
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 ========= 
0 komentar:
Posting Komentar