Minggu, 23 Agustus 2015

Satlak Prima Dipertahankan Dengan Syarat Standarisasi Diterapkan

Sumber Asli -- C0I -Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan tetap mempertahankan fungsi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sebagai tempat pembinaan atlet-atlet elit. Untuk itu, kata Deputi Bidang Prestasi Kemenpora, Joko Pekik Irianto di Jakarta, pekan lalu, Satlak Prima akan menerapkan standarisasi atlet, pelatih hingga manajer tim.

    "Satlak Prima itu didirikan sebagai tempat menggodok atlet-atlet elit. Begitu juga pelatih dan manajer tim yang dilibatkan. Jadi, manajemen Satlak Prima tidak boleh lagi sembarangan atlet dan pelatih yang bisa masuk ke Prima. Mereka harus memenuhi standarisasi yang ditentukan," tegas Joko Pekik Irianto.
    Sebelumnya, Komandan Satlak Prima Suwarno pernah mengajukan adanya penambahan atlet yang akan menghuni skuad Prima. Hal ini terkait dengan terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Namun, hal itu ditentang Joko Pekik.
    "Saya memang tidak menyetujui usul adanya penambahan kuota atlet karena Satlak Prima itu tidak berpatokan pada kuantitas tetapi mengedepankan kualitas atlet," jelasnya.
    Ketika ditanyakan mengapa standarisasi juga ditetapkan terhadap manajer tim, Joko Pekik menjawab, "Saya tak mau lagi kejadian lama terulang dimana manajer tim tidak pernah mendampingi atlet dan tak mengerti aturan pertandingan. Manajer Tim itu harus selalu hadir mendampingi tim dan bisa memanej tim dan mengerti peraturan pertandingan."
    Lebih jauh, Joko Pekik juga mengakui bahwa kualitas pelatih yang ditunjuk menangani Satlak Prima perlu dilakukan perbaikan. Apalagi, Indonesia bakal menghadapi Olimpiade Rio de Jeneiro 2016, SEA Games Malaysia 2017 dan tuan rumah Asian Games 2018. "Kualitas pelatih memang perlu ditingkatkan. Dan, kita juga mendukung jika memang perlu dilibatkan pelatih asing untuk menangani atlet," tandasnya.
    Penerapan standarisasi atlet, pelatih dan manajer tim yang menjadi penghuni Prima ini sudah pernah diusulkan Siwo Pusat melalui Seminar Evaluasi Prima dan Standarisasi Prestasi Sebagai Pondasi Sukses Asian Games 2018 di Hotel Twin Jakarta, Rabu (3/12/2014).
    Dalam seminar itu, Ketua Panitia Pelaksana Seminar, Azhari Nasution mengatakan, dengan adanya standarisasi itu tidak ada lagi like and dislike dalam penentuan atlet, pelatih dan manajer tim.
    "Dengan adanya standarisasi maka tidak ada lagi kasus pemilihan atlet, pelatih dan manajer ke multi even karena faktor like and dislike. Dengan demikian mereka yang diikutsertakan adalah yang memang pantas sesuai dengan capaian dan rekornya," ujarnya.
    Bahkan, Anggota Komisi X DPR RI Dr Sofyan Tan yang memberikan sambutan dalam seminar itu meminta Menpora Imam Nahrawi dapat segera mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) terkait standarisasi prestasi olah raga.
    Menurutnya, dengan adanya Permen, akan membantu setiap induk cabang olah raga (PB/PP) dan Satlak Prima setiap kali akan mengikuti ajang multi event olahraga internasional seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII 2018.
    "Permen itu diterbitkan sebagai landasan hukum standarisasi olah raga kita. Baik itu soal atlet, pelatih, manajer maupun peralatan latihan dan pertandingan. Sehingga tidak ada lagi hal-hal yang mengganggu," kata Dr Sofyan Tan.
    Menurut Sofyan, dengan adanya Permen standarisasi prestasi itu maka akan jelas soal siapa saja atlet, pelatih dan manajer yang layak mewakili Indonesia ke ajang SEA Games, Asian Games dan Olimpaide. Tak hanya itu, sambung Sofyan, urusan uang saku atlet dan pelatih juga harus dibuat klasifikasinya.

- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi