Sabtu, 29 Juli 2017

Murdaya Po: Menteri Pariwisata dan Menteri Pemuda Dan Olahraga Harus Lebih Kooperatif

 
Sumber Asli -- C0I - Naiknya Murdaya Widyawimarta Po menduduki jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) masa bakti 2014 - 2018 sempat menuai protes dan ketidak puasan beberapa pihak. Tidak mengherankan bila usai Musyawah Nasional PGI di Bali, Mei 2014, kepengurusan Murdaya Po - demikian panggilan akrab Murdaya Widyawimarta Po, terus digoyang. Bahkan lahir front Penyelamatan Golf Indonesia yang menuntut agar diadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk memilih Ketua Umum PB PGI yang baru.



Namun terpaan angin kencang itu secara perlahan-lahan surut. Murdaya Po tetap tegar memimpin PGI. Berbagai program untuk mengangkat prestasi golf Indonesia ke tingkat dunia pun mampu dijalankan oleh pengusaha sukses itu. Kini tidak terasa tiga tahun sudah Murdaya Po menjadi orang nomor satu di kancah golf nasional.

Bagaimana Murdaya Po mampu bertahan dan apa pandangannya tentang potensi golf Indonesia? Berikut petikan pernyataannya dalam Halal Bihalal PB PGI dengan insan pers di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2017) yang disajikan dalam bentuk tanya jawab oleh Gungde Ariwangsa reporter Cinta Olahraga Indonesia (COI) pers.com.

Awalnya banyak tantangan yang menghadang kepemimpinan Anda di PGI. Namun nyata Anda bisa bertahan sampai tiga tahun menjadi Ketua Umum PGI. Apa rahasianya?

Memimpin organisasi golf Indonesia (PGI) bukan pekerjaan yang mudah. Berbagai kendala harus dihadapi. Begitu juga ada yang pro dan kontra. Tapi ini tidak mengendorkan semangat saya untuk terus melakukan pembinaan olahraga golf demi prestasi negeri.Bagi saya  memimpin sebuah organisasi olahraga adalah sebuah pengalaman istimewa. Saya tetap optimistis Indonesia mempunyai potensi besar untuk mencetak prestasi di cabang olahraga golf di masa mendatang.

Apa saja yang dilakukan untuk mewujudkan hal itu?

Dalam kepengurusan PB PGI yang sekarang, tiga pilar pembinaan yang dijalankan mmebuat pertandingan berkala dan bermutu, pelatihan kelas dunia, dan rangking system yang adil dan terbuka. Setiap pegolf diminta untuk memiliki program masing-masing dan boleh dilatih oleh pelatih yang berbeda-beda. Tapi, mereka harus memiliki platform pelatihan yang sama.

Tahun ini, PB PGI juga menerapkan program National Development Program (NDP). Program ini dibuat untuk memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada pegolf Indonesia secara keseluruhan. Tujuannya, adalah memberikan pengalaman untuk berkompetisi, bersaing, dan menang. Dalam hal ini, PB PGI memberikan dukungan dalam bentuk memberikan subsidi untuk uji coba turnamen-turnamen di luar negeri atau pelatihan khusus. Contohnya, adalah trainning assesment camp yang pernah diselenggarakan.

Bagaimana hasilnya?

Dalam hal.pembinaan pegolf secara umum, Ketua Sub Bidang Pembinaan Prestasi Ari Hufrijantoro menyatakan puas dengan keberadaan para pegolf elit yang ada saat ini. Yang masuk rangking dunia (WAGR) makin banyak, sudah hampir 40 pegolf. Ada tiga pegolf yang sudah ada di 300 dunia. Yakni, Naaraje, Jonathan dan pegolf putri Inez Beatrice.

Dan skor pegolf amatir Indonesia masih bagus. Baru pernah terjadi ada pegolf amatir Indonesia yang bisa bermain under 20 di lapangan besar yang sulit. Saat ini, pegolf pro dan amatir hanya dibedakan status, tidak menggambarkan kemampuan bermain mereka.


Bulan Agustus ada SEA Games 2017 di Malaysia, apa target PGI?

Dalam menghadapi SEA Games 2017 di Malaysia, PB PGI telah menetapkan tujuh atlet untuk tampil di Kuala Lumpur, 19-31 Agustus mendatang. Tim putra diperkuat Jonathan Wijono, Naraajie Emerald Ramadhanputra, Almay Rayhan Yagutah, dan Kevin Caesario Akbar. Atum putri ada Rivani Adelia Sihotang, Tatiana Jacueline Wijaya, dan Ida Ayu Indira Melati Putri. Mereka didampingi pelatih Alga Topan, David Milne, dan Lawrie Montague.

Targetnya harus lebih baik dari dua tahun lalu. Kali ini persiapannya lebih matang. Saya tidak mau ngomong emas, perak atau perunggu. Pokoknya lebih bagus dari sebelumnya. Di atas kertas, pegolf putra-putri Indonesia punya peluang untuk mendapatkan satu emas di SEA Games Malaysia 2017. Mereka adalah pegolf terbaik Indonesia karena pemilihan tim bersifat obyektif. Ada beberapa indikator penilaian, yaitu berdasarkan rangking tertinggi World Amateur Gok Rangking (WAGR), order of merit PB PGI dan coach pick untuk menentukan strategi yang diterapkan.

Setelah SEA Games 2017 apa program berikutnya?

Habis SEA Games PGI dipercaya menjadi tuan rumah 2017 SEA Amateur Golf Team Championship (Putra Cup, Santi Cup, Lion City & Kartini Cup). Kejuaraan golf amatir Asia Tenggara itu rencananya akan digelar di Gading Raya Padang Golf & Klub, Serpong, Banten, 4-8 September 2017 mendatang. 

Penyelanggaraan kejuaraan itu merupakan salah satu bentuk upaya PB PGI untuk meningkatkan prestasi para pegolf Indonesia. Event ini sangat baik untuk meningkatkan kepercayaan diri para pegolf Indonesia.

Saya berharap para pegolf Indonesia bisa berprestasi. Selain itu, sebagai tuan rumah kita bisa sekaligus mempromosikan lapangan golf di Indonesia.

Ada perpaduan prestasi dan promosi untuk Indonesia?

Ya betul. Golf selain untuk mencetak prestasi atlet juga bisa menjadi promosi Indonesia. Kita ini memiliki banyak lapangan golf yang bagus yang tersebar di berbagai daerah. Ini bisa dimanfaatkan untuk promisi Indonesia melalui wisata golf. Makanya, kita perlu keterlibatan pemerintah dalam mendukung kesuksesan penyelrnggaraan dan program peningkatan prestasi atlet golf Indonesia.

Karena itu saya  meminta pemerintah yakni Menteri Pariwisata dan Menteri Olahraga lebih kooperatif dan mau kerja sama. Kualitas lapangan-lapangan kita sangat bagus ditunjang dengam fasilitas yang lengkap. Potensi besar yang harus diangkat bersama-sama untuk prestasi dan promosi Indonesia melalui golf.

Program lainnya?

Selain menggelar event skala nasional dan internasional, PB PGI juga menggelar pelatihan pengenalan aturan golf. Dari Bidang Badan Profesi PB PGI, tahun ini dijadwalkan ada satu kali pelatihan rule school level I dan sekali level II. Level I Rules School telah digelar di Gading Raya Padang Golf & Klub, Tangerang, Banten, 28 Februari- 1 Maret lalu. Total ada 69 peserta yang ikut berpartisipasi dan ada 59 orang yang lulus.

Rules School Level II rencananya akan diselenggarakan di Gading Golf Raya, 14-15 Agustus ini. Ada dua kategori peserta yaitu full participant yang akan mengikuti materi ujian selama dua hari dan sit-in exam yang hanya akan mengikuti ujian. Untuk full participant dibatasi maksimal 40 peserta. Sedangkan kategori sit-in exam akan disesuaikan dengan kondisi.

Dari hasil pelatihan,  peran peserta yang lulus kepelatihan sangat diharapkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang rules golf kepada masyarakat golf di sekitarnya. Selain itu, mereka juga bisa menjadi observer atau mendampingi referee di urnamen-turnamen lokal. ***

-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi