Sumber Asli -- C0I - Jika dalam beberapa dekade ke belakang perbulutangkisan dunia diisi oleh pemain-pemain dari China, Indonesia, Korea, dan Denmark, kini beberapa mulai unjuk gigi. Sebut saja Jepang, Thailand, Jerman, dan India yang menempatkan salah satu pemainnya di peringkat dunia.
Mantan pebulutangkis ganda putra Indonesia, Sigit Budiarto mengatakan bahwa saat ini negara-negara lain memang sudah mulai mendekati pencapaian Indonesia. Namun menurutnya, Indonesia yang sempat mengalami kemunduran prestasi dan stagnan dalam beberapa tahun ke belakang, kini mulai kembali menanjak melalui pencapaian para pemain mudanya.
"Peta persaingan sekarang itu seperti ini. Negara-negara lain sudah mulai mengejar, Indonesia masih stagnan hingga hampir sejajar, tapi sekarang kita perlahan sudah mulai naik," ujar Sigit Budiarto, pada perhelatan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum, Jumat (28/6/2013).
Kemudian, Sigit juga mengomentari atmosfer pertandingan di Istora Senayan pada ajang Indonesia Open 2013 lalu, yang begitu luar biasa dan menuai pujian dari para pemain asing dan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Menurutnya, dukungan penonton seperti itu tak akan pernah ditemukan di negara-negara lainnya.
"Enggak ada (atmosfer pertandingan) di negara lain yang seperti (Indonesia Open) itu. Sebagai pemain, kita itu senang tapi terkadang semangat itu juga bikin permainan kita enggak kontrol," tutup mantan pemain yang masa keemasannya dijalani saat berpasangan dengan Candra Wijaya tersebut.
Pada ajang Indonesia Open 2013 sendiri, Indonesia hanya mampu menempatkan satu wakilnya sebagai juara, yaitu pada sektor ganda putra. Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan mengalahkan pasangan Korea, Lee Yong Dhae/ Ko Sung Hyun pada partai puncak.
Mantan pebulutangkis ganda putra Indonesia, Sigit Budiarto mengatakan bahwa saat ini negara-negara lain memang sudah mulai mendekati pencapaian Indonesia. Namun menurutnya, Indonesia yang sempat mengalami kemunduran prestasi dan stagnan dalam beberapa tahun ke belakang, kini mulai kembali menanjak melalui pencapaian para pemain mudanya.
"Peta persaingan sekarang itu seperti ini. Negara-negara lain sudah mulai mengejar, Indonesia masih stagnan hingga hampir sejajar, tapi sekarang kita perlahan sudah mulai naik," ujar Sigit Budiarto, pada perhelatan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum, Jumat (28/6/2013).
Kemudian, Sigit juga mengomentari atmosfer pertandingan di Istora Senayan pada ajang Indonesia Open 2013 lalu, yang begitu luar biasa dan menuai pujian dari para pemain asing dan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Menurutnya, dukungan penonton seperti itu tak akan pernah ditemukan di negara-negara lainnya.
"Enggak ada (atmosfer pertandingan) di negara lain yang seperti (Indonesia Open) itu. Sebagai pemain, kita itu senang tapi terkadang semangat itu juga bikin permainan kita enggak kontrol," tutup mantan pemain yang masa keemasannya dijalani saat berpasangan dengan Candra Wijaya tersebut.
Pada ajang Indonesia Open 2013 sendiri, Indonesia hanya mampu menempatkan satu wakilnya sebagai juara, yaitu pada sektor ganda putra. Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan mengalahkan pasangan Korea, Lee Yong Dhae/ Ko Sung Hyun pada partai puncak.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar