Sumber Asli -- C0I - PSSI melalui Komisi Disiplin menolak laporan klub ISL, Deltras Sidoarjo, terkait dugaan match fixing yang dialaminya. Mereka menyatakan tidak menemukan bukti-buktinya.
"Laporan Deltras kami tolak. Karena tidak ada pembuktian yang kuat. Komdis tidak mengadili perasaan, tapi kejadian yang memang ada bukti dan data-data yang akurat," ujar ketua Komdis Hinca Pandjaitan, Kamis (27/6/2013).
Minggu lalu lalu ratusan suporter Deltras alias Deltamania mendatangi kantor PSSI guna menuntut federasi menyelidiki dugaan match-fixing yang merugikan timnya.
Pertandingan yang dimaksud adalah laga terakhir penyisihan grup III Divisi Utama PT Liga Indonesia pada 11 Juni, ketika Perseta Tulunganggung mengalahkan tuan rumah Perseba Super Bangkalan dengan skor 3-2.
Hasil itu membuat Perseta lolos ke babak 12 besar, mengikuti jejak Perseba yang sebelum laga tersebut memang sudah dipastikan lolos. Deltras, yang sempat berpeluang lolos, dipastikan gagal.
Beberapa kontroversi dalam pertandingan tersebut adalah, wasit dua kali memberi hadiah penalti kepada Perseta, termasuk yang melahirkan gol terakhir di menit 88, serta mengesahkan sebuah gol yang berbau offside.
Sebelumnya, tidak pernah Perseba dihukum penalti saat menggelar pertandingan kandang. Bahkan tim berjulukan "Laskar Suramadu" itu yang pernah mendapatkan penalti sebanyak lima kali dari enam laga kandang terakhirnya di Stadion Gelora Bangkalan.
Pertandingan itu juga baru kickoff 10 menit lebih lama dari yang dijadwalkan. Di hari yang sama, digelar partai Deltras kontra Persid Jember, serta Persebaya vs PSBK Blitar. Ketika itu Deltras dan PSBK masih berpeluang lolos ke babak 12 besar.
"Intinya, mereka mengadukan tanpa bukti apapun. Tidak ada rekaman video juga. Dugaan juga harus punya kualitas. Tapi saya menghormati laporan itu. Tapi sayang sekali laporannya tidak berkualitas," tambah Hinca mengenai penolakan laporan tersebut.
Sementara soal kasus Persiwa Wamena yang hanya membawa tujuh pemain ketika bertandang melawan Barito Putra Jumat (21/6) lalu, Komdis belum mengambil putusan karena masih akan memanggil pihak Persiwa pekan depan.
"Kasus Persiwa saya belum ambil keputusan. Saya akan panggil mereka minggu depan. Tapi soal status pertandingan mereka 0-3 itu sudah selesai. Kami hanya menyelidiki dugaan-dugaan lain itu soal jumlah pemain yang mereka bawa," cetus Hinca.
"Laporan Deltras kami tolak. Karena tidak ada pembuktian yang kuat. Komdis tidak mengadili perasaan, tapi kejadian yang memang ada bukti dan data-data yang akurat," ujar ketua Komdis Hinca Pandjaitan, Kamis (27/6/2013).
Minggu lalu lalu ratusan suporter Deltras alias Deltamania mendatangi kantor PSSI guna menuntut federasi menyelidiki dugaan match-fixing yang merugikan timnya.
Pertandingan yang dimaksud adalah laga terakhir penyisihan grup III Divisi Utama PT Liga Indonesia pada 11 Juni, ketika Perseta Tulunganggung mengalahkan tuan rumah Perseba Super Bangkalan dengan skor 3-2.
Hasil itu membuat Perseta lolos ke babak 12 besar, mengikuti jejak Perseba yang sebelum laga tersebut memang sudah dipastikan lolos. Deltras, yang sempat berpeluang lolos, dipastikan gagal.
Beberapa kontroversi dalam pertandingan tersebut adalah, wasit dua kali memberi hadiah penalti kepada Perseta, termasuk yang melahirkan gol terakhir di menit 88, serta mengesahkan sebuah gol yang berbau offside.
Sebelumnya, tidak pernah Perseba dihukum penalti saat menggelar pertandingan kandang. Bahkan tim berjulukan "Laskar Suramadu" itu yang pernah mendapatkan penalti sebanyak lima kali dari enam laga kandang terakhirnya di Stadion Gelora Bangkalan.
Pertandingan itu juga baru kickoff 10 menit lebih lama dari yang dijadwalkan. Di hari yang sama, digelar partai Deltras kontra Persid Jember, serta Persebaya vs PSBK Blitar. Ketika itu Deltras dan PSBK masih berpeluang lolos ke babak 12 besar.
"Intinya, mereka mengadukan tanpa bukti apapun. Tidak ada rekaman video juga. Dugaan juga harus punya kualitas. Tapi saya menghormati laporan itu. Tapi sayang sekali laporannya tidak berkualitas," tambah Hinca mengenai penolakan laporan tersebut.
Sementara soal kasus Persiwa Wamena yang hanya membawa tujuh pemain ketika bertandang melawan Barito Putra Jumat (21/6) lalu, Komdis belum mengambil putusan karena masih akan memanggil pihak Persiwa pekan depan.
"Kasus Persiwa saya belum ambil keputusan. Saya akan panggil mereka minggu depan. Tapi soal status pertandingan mereka 0-3 itu sudah selesai. Kami hanya menyelidiki dugaan-dugaan lain itu soal jumlah pemain yang mereka bawa," cetus Hinca.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar