Sumber Asli -- C0I - Kesebelasan Persik Kediri, Jawa Timur, semakin kokoh di puncak klasemen sementara grup A babak 12 besar Divisi Utama Liga Indonesia 2013 setelah menaklukkan Perseta Tulungagung dengan skor 4-0 di Stadion Brawijaya, Kediri, Jumat malam.
Empat gol itu disumbang M Al Hadji Adamou menit ke-13, Faris Aditama menit ke-43, dan dua gol lainnya oleh Oliver Makor menit ke-55, dan menit ke-90+1.
Saling serang sudah terjadi sejak peluit babak pertama dibunyikan oleh Wasit Bahrul Ulum dari Surabaya. Tuan rumah Persik akhirnya berhasil memanfaatkan lini belakang tim tamu yang keropos.
Bermula dari umpan lambung Faris Aditama dari sektor sebelah kanan gawang Perseta, diterima bek impor Persik M Al Hadji Adamou, sehingga jadi sebuah gol. Gawang Perseta yang dijaga Wawan Darmawan kebobolan di menit ke-13.
Tertinggal satu gol, membuat anak asuh Kurnia Permadi itu menyerang, berusaha menyamakan kedudukan. Beberapa kali kesempatan menjebol gawang Persik yang dijaga Wahyudi, tapi gagal menyamakan kedudukan.
Persik justru menambah pundi gol. Berawal dari sundulan kepala Harianto dari luar kotak penalti, diterima Faris Aditama dan dilesakkan ke gawang lawan. Bola masuk di menit ke-43, dan bertahan sampai babak pertama turun minum.
Memasuki babak kedua, tempo permainan semakin cepat. Kedua klub saling tekan demi mencuri poin. Perseta tertinggal dua gol, dan berusaha keras mencuri poin, tapi gagal.
Pelatih menarik pemain tengah Ferdiansyah menggantinya dengan Wawan Widiantoro di menit ke-61. Lini belakang demikian juga. Nikomo ditarik digantikan Steven Eko, tapi masih belum berhasil mencuri poin.
Bahkan, tuan rumah Persik kembali menambah pundi gol. Oliver Makor memanfatkan pertahanan Perseta yang semakin lemah dan berhasil memasukkan dua gol di menit ke-55, dan di babak tambahan terakhir, ke-90+1. Skor terakhir 4-0, dan Persik semakin kukuh di puncak klasemen grup A.
Pertandingan "derbi Jatim" ini berjalan cukup sportif. Wasit mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Persik Machia Malock menit ke-58 dan Qischil Gandrumini menit ke-73, sementara pemain Perseta Ferdiansyah AN menit ke54.
Pertandingan juga sempat diwarnai pelemparan botol minuman serta menyalakan kembang api. Petugas bahkan harus berkali-kali meminta pada para penonton, tidak menyalakan kembang api. Selain mengangggu, asap juga mengabibatkan jarak pandang terbatas.
Walaupun sempat ada insiden, pertandingan berjalan dengan lancar. Bahkan, pertandingan juga tidak dihentikan. Di hadapan 15 ribu penonton, tuan rumah Persik Kediri unggul dan semakin kokoh di puncak klasemen grup A.
Pelatih kepala Perseta Tulungagung Kurnia Permadi mengaku permainan Persik cukup luar biasa. Ia sudah melihat dari sejumlah pertandingan di televisi, dan semakin hari permainan Persik semakin bagus.
"Persik tampil luar biasa. Sejumlah peluang tidak bisa dimanfaatkan, karena memang ada tekanan. Konsentrasi anak-anak terganggu," katanya.
Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo mengaku tekanan untuk menang memang membuat sejumlah kesempatan gagal diraih . Namun, ia meyakinkan anak asuhnya untuk bermain tenang.
"Kurang tenang, karena kami juga target menang. Kami masih harus evaluasi, terutama penyelesaian akhir yang terburu-buru," kata Aris.
Empat gol itu disumbang M Al Hadji Adamou menit ke-13, Faris Aditama menit ke-43, dan dua gol lainnya oleh Oliver Makor menit ke-55, dan menit ke-90+1.
Saling serang sudah terjadi sejak peluit babak pertama dibunyikan oleh Wasit Bahrul Ulum dari Surabaya. Tuan rumah Persik akhirnya berhasil memanfaatkan lini belakang tim tamu yang keropos.
Bermula dari umpan lambung Faris Aditama dari sektor sebelah kanan gawang Perseta, diterima bek impor Persik M Al Hadji Adamou, sehingga jadi sebuah gol. Gawang Perseta yang dijaga Wawan Darmawan kebobolan di menit ke-13.
Tertinggal satu gol, membuat anak asuh Kurnia Permadi itu menyerang, berusaha menyamakan kedudukan. Beberapa kali kesempatan menjebol gawang Persik yang dijaga Wahyudi, tapi gagal menyamakan kedudukan.
Persik justru menambah pundi gol. Berawal dari sundulan kepala Harianto dari luar kotak penalti, diterima Faris Aditama dan dilesakkan ke gawang lawan. Bola masuk di menit ke-43, dan bertahan sampai babak pertama turun minum.
Memasuki babak kedua, tempo permainan semakin cepat. Kedua klub saling tekan demi mencuri poin. Perseta tertinggal dua gol, dan berusaha keras mencuri poin, tapi gagal.
Pelatih menarik pemain tengah Ferdiansyah menggantinya dengan Wawan Widiantoro di menit ke-61. Lini belakang demikian juga. Nikomo ditarik digantikan Steven Eko, tapi masih belum berhasil mencuri poin.
Bahkan, tuan rumah Persik kembali menambah pundi gol. Oliver Makor memanfatkan pertahanan Perseta yang semakin lemah dan berhasil memasukkan dua gol di menit ke-55, dan di babak tambahan terakhir, ke-90+1. Skor terakhir 4-0, dan Persik semakin kukuh di puncak klasemen grup A.
Pertandingan "derbi Jatim" ini berjalan cukup sportif. Wasit mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Persik Machia Malock menit ke-58 dan Qischil Gandrumini menit ke-73, sementara pemain Perseta Ferdiansyah AN menit ke54.
Pertandingan juga sempat diwarnai pelemparan botol minuman serta menyalakan kembang api. Petugas bahkan harus berkali-kali meminta pada para penonton, tidak menyalakan kembang api. Selain mengangggu, asap juga mengabibatkan jarak pandang terbatas.
Walaupun sempat ada insiden, pertandingan berjalan dengan lancar. Bahkan, pertandingan juga tidak dihentikan. Di hadapan 15 ribu penonton, tuan rumah Persik Kediri unggul dan semakin kokoh di puncak klasemen grup A.
Pelatih kepala Perseta Tulungagung Kurnia Permadi mengaku permainan Persik cukup luar biasa. Ia sudah melihat dari sejumlah pertandingan di televisi, dan semakin hari permainan Persik semakin bagus.
"Persik tampil luar biasa. Sejumlah peluang tidak bisa dimanfaatkan, karena memang ada tekanan. Konsentrasi anak-anak terganggu," katanya.
Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo mengaku tekanan untuk menang memang membuat sejumlah kesempatan gagal diraih . Namun, ia meyakinkan anak asuhnya untuk bermain tenang.
"Kurang tenang, karena kami juga target menang. Kami masih harus evaluasi, terutama penyelesaian akhir yang terburu-buru," kata Aris.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar