Sumber Asli -- C0I - Sejumlah anak jalanan Indonesia akan berlaga di piala dunia anak jalanan di Rio de Janeiro, Brazil 2014. Upaya pengiriman mereka merupakan program Garuda Baru yang digagas oleh Yayasan Transmuda Energy Nusantara (TEN).
"Menang atau kalah dalam ajang tersebut bukan tujuan utama. Yang penting setelah pulang dari acara tersebut anak-anak itu bisa menjadi role model (panutan) dan menginspirasi anak-anak jalanan lain untuk berubah," ujar salah satu pendiri TEN, Mahir di Jakarta, Kamis.
Setelah kembali dari Brazil, anak-anak yang terpilih akan dibina sesuai dengan minat mereka. Jika ada yang ingin melanjutkan sekolah maka akan diberi beasiswa. Jika ada yang tertarik mendalami musik akan dimentori oleh musisi ternama. Anak-anak yang minatnya pada bisnis akan difasilitasi oleh micro finance (keuangan mikro), dan sebagainya.
Piala dunia anak Jalanan atau Street Child World Cup (SCWC) akan diikuti oleh 14 negara, termasuk Indonesia. Selain karena Brazil merupakan tuan rumah Piala Dunia 2014, SCWC diselenggarakan di Brazil karena populasi anak jalanan yang terabaikan tinggi.
Menurut pengamat masalah anak Prof. Irwanto, populasi anak jalanan yang relatif tinggi itu karena di tahun 1980-an, pemerintah Brazil tidak mau bertanggung jawab atas penembakan massal pada anak jalanan.
Untuk dapat berpartisipasi di program ini, anak jalanan harus mengikuti seleksi yang digelar di tujuh kota di Indonesia. Kota-kota yang akan mengadakan seleksi adalah Makassar, Medan, Palembang, Jogja, Surabaya, Jakarta dan Bandung.
Apabila lolos seleksi anak-anak tersebut akan dilatih oleh Brazilian Soccer School. Setelah dilatih, maka mereka akan diseleksi kembali hingga menjadi 16 anak yang berangkat ke Brazil. Ke-16 anak terdiri atas delapan anak laki-laki dan delapan anak perempuan.
"Sasaran program ini bukan untuk anak jalanan tapi untuk masyarakat. Kita ingin mengubah mindset (pola pikir) masyarakat bahwa anak jalanan juga mampu untuk bersaing," kata Prof.Irwanto.
Sebelumnya SCWC diselenggarakan untuk pertama kalinya di Afrika Selatan, pada tahun 2010. SCWC merupakan bentuk kampanye anak yang hidup di jalanan secara global dimana sepak bola menjadi bahasa universal yang digunakan.
Menurut Mahir, sesuai dengan nama programnya, Garuda Baru, anak-anak yang pulang berkompetisi di Brazil diharapkan akan menjadi manusia baru yang mengharumkan nama Indonesia.
"Menang atau kalah dalam ajang tersebut bukan tujuan utama. Yang penting setelah pulang dari acara tersebut anak-anak itu bisa menjadi role model (panutan) dan menginspirasi anak-anak jalanan lain untuk berubah," ujar salah satu pendiri TEN, Mahir di Jakarta, Kamis.
Setelah kembali dari Brazil, anak-anak yang terpilih akan dibina sesuai dengan minat mereka. Jika ada yang ingin melanjutkan sekolah maka akan diberi beasiswa. Jika ada yang tertarik mendalami musik akan dimentori oleh musisi ternama. Anak-anak yang minatnya pada bisnis akan difasilitasi oleh micro finance (keuangan mikro), dan sebagainya.
Piala dunia anak Jalanan atau Street Child World Cup (SCWC) akan diikuti oleh 14 negara, termasuk Indonesia. Selain karena Brazil merupakan tuan rumah Piala Dunia 2014, SCWC diselenggarakan di Brazil karena populasi anak jalanan yang terabaikan tinggi.
Menurut pengamat masalah anak Prof. Irwanto, populasi anak jalanan yang relatif tinggi itu karena di tahun 1980-an, pemerintah Brazil tidak mau bertanggung jawab atas penembakan massal pada anak jalanan.
Untuk dapat berpartisipasi di program ini, anak jalanan harus mengikuti seleksi yang digelar di tujuh kota di Indonesia. Kota-kota yang akan mengadakan seleksi adalah Makassar, Medan, Palembang, Jogja, Surabaya, Jakarta dan Bandung.
Apabila lolos seleksi anak-anak tersebut akan dilatih oleh Brazilian Soccer School. Setelah dilatih, maka mereka akan diseleksi kembali hingga menjadi 16 anak yang berangkat ke Brazil. Ke-16 anak terdiri atas delapan anak laki-laki dan delapan anak perempuan.
"Sasaran program ini bukan untuk anak jalanan tapi untuk masyarakat. Kita ingin mengubah mindset (pola pikir) masyarakat bahwa anak jalanan juga mampu untuk bersaing," kata Prof.Irwanto.
Sebelumnya SCWC diselenggarakan untuk pertama kalinya di Afrika Selatan, pada tahun 2010. SCWC merupakan bentuk kampanye anak yang hidup di jalanan secara global dimana sepak bola menjadi bahasa universal yang digunakan.
Menurut Mahir, sesuai dengan nama programnya, Garuda Baru, anak-anak yang pulang berkompetisi di Brazil diharapkan akan menjadi manusia baru yang mengharumkan nama Indonesia.
- ***
0 komentar:
Posting Komentar