Minggu, 13 September 2015

Asian Games 2018 > Indonesia Bayar Deposit, KOI Minta OCA Bantu Lobi FIFA Cabut Sanksi

Sumber Asli -- C0I - Jelang 34th General Assembly (pertemuan besar) Dewan Olimpiade Asia di Ashgabat, Turkmenistan, 15-16 September mendatang, Indonesia telah melunasi pembayaran dana garansi deposit untuk Asian Games ‎2018 sebesar 2 juta dolar atau sekitar Rp 28 miliar pekan lalu. Dana yang merupakan dana jaminan bagi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ini, jika nantinya tidak dipergunakan, maka akan kembali kepada pemerintah Indonesia.

Hal itu diungkapkan Ketua Finance and Budgeting Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ahmed Solihin di Kantor KOI, FX Plaza, Senayan, akhir pekan lalu. Dana tersebut dibayarkan oleh organizing committee (OC) dengan mata uang dolar, setelah pihaknya terlebih dahulu melakukan penandatanganan perjanjian terkait pengalihan dana tersebut.
"KPPN (Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara) terbentur kebijakan Menteri Keuangan yang tidak bisa melakukan transaksi dengan menggunakan dolar. Karena yang melakukan transfer adalah kami sebagai OC, dengan sebelumnya ada perjanjian terlebih dahulu. Seharusnya dana jaminan itu dibayarkan maksimal enam bulan setelah penandatanganan Host City Contract (HCC) di Incheon kemarin," ucapnya.
Setelah garansi deposit ini, tahap selanjutnya adalah pembayaran dana "marketing, public relation, dan broadcasting". Untuk pembayaran dana ini pemerintah sebelumnya mengatakan akan membayarkannya secara cicilan dalam tiga termin. Namun pada rapat nanti di Turkmenistan, Indonesia masih akan menegosiasikan tambahan dana broadcasting sebesar 30 juta dolar itu. Pemerintah menilai dana itu nilainya terlalu besar.
"Yang kini tengah berjalan dalam proses transfer adalah 15 juta dolar AS atau sekitar Rp 214 miliar yang diperuntukan untuk dana marketing dan public relation. Sedangkan untuk dana tambahan broadcast, itu tidak perlu dibayarkan pada tahun ini. Lagi pula, besarnya juga tidak pasti segitu. Karena itu baru biaya broadcast menurut perkiraan OCA," katanya menjelaskan.
Sebelumnya Ketua Umum KOI, Rita Subowo sebelum keberangkatan ke Ashgabat menuturka jika nantinya sudah ada sponsor-sponsor yang masuk, maka dengan sendirinya akan mengurangi biaya broadcast. Dia mencontohkan, misalnya, pemerintah teken kontrak dengan tv lokal atau OCA dengan Al Jazera, itu bisa mengurangi pengeluaran 30 juta dolar tersebut.
Ditambahkan Ahmed, yang bisa menegosiasikan pengurangan dana broadcast tersebut adalah Direktur Broadcast. Dia lah, yang menurut Ahmed, akan melakukan lobi dengan pihak OCA dengan menerangkan bagaimana situasi Indonesia dengan waktu yang tinggal sedikit, sehingga yang dianggap memberatkan pihak penyelenggara akan diminta pertimbangannya kembali untuk mengurangi lagi biaya-biaya tersebut.
Selain membahas hal-hal terkait progres persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games, rapat tersebut juga kabarnya akan membahas terkait dengan permintaan bantuan kepada Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-fahad Al-fatah untuk membantu pencabutan sanksi FIFA kepada Indonesia. Mengingat, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, maka bantuan tersebut dinilai akan sangat berharga.
Karena jika sanksi belum juga dicabut hingga pelaksanaan Asian Games maka besar kemungkinan cabor sepak bola tidak akan dipertandingkan. Karena FIFA telah memperingatkan agar tidak berhubungan dengan federasi sepak bolanya yang terkena sanksi atau mereka yang terlibat juga akan dikenai sanksi.
"Terus terang itu di luar wewenang saya, namun memang saya mendengar Sheikh Ahmad akan membantu (pencabutan sanksi FIFA). Kalau membicarakan Asian Games yang masih ada waktu tiga tahun ke depan, saya yakin kemelut sepak bola pasti bisa diselesaikan," tukasnya.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi