Sumber Asli -- C0I -Tim seleksi Satlak Prima akan melakukan seleksi ulang kepada tiga cabang olahraga (cabor). Seleksi ulang itu dilakukan sebagai persiapan cabor menuju SEA Games XXIX/2017 Malaysia dan Asian Games XVIII/2018 mendatang.
Adalah cabor balap sepeda, senam, dan menembak yang diverifikasi ulang untuk atlet, pelatih, dan manajer. Kalau beres, dalam Surat Keputusan (SK) Satlak Prima November atau Januari mendatang, akan ada nama baru dari ketiga cabor itu.
Anggota tim seleksi Satlak Prima Hadi Wihardja kemarin (21/9) di Gedung PPITKON Kemenpora berkata tiga cabor itu punya masalah masing-masing. Menembak misalnya. Setelah manajernya dicopot oleh Satlak Prima karena dianggap tak komunikatif dan kapabel, butuh sosok baru di kursi manajer.
Kemudian senam tampil hancur-hancuran di SEA Games XXVIII/2015 Singapura lalu. Tak ada medali emas yang disumbangkan senam di multieven dua tahunan terbesar se Asia Tenggara itu. Hanya satu perak di artistik nomor lantai putri atas nama Rifda Irfanalutfi.
Soal balap sepeda akan ada perubahan disiplin lomba dari SEA Games XXVIII/2015 Singapura lalu. Jika di Singapura hanya dipertandingkan kategori road race, maka dua tahun lagi di Kuala Lumpur kategori BMX, downhill, dan trek kembali dipertandingkan seperti edisi SEA Games XXVII/2013 Myanmar. “Melihat urgensi untuk ketiga cabor tersebut maka kami akan melakukan seleksi ulang buat ketiga cabor. Seleksi yang kami lakukan adalah sudah tepatkah atlet itu masuk program atlet utama Satlak Prima,” tutur Hadi.
Verifikasi administrasi memang dilakukan lagi mengingat adanya standarisasi baru soal atlet berstatus utama. Misalnya jika sebelumnya syarat sebagai atlet utama harus tampil Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games. Diregulasi baru hanya mereka yang tampil Olimpiade dan Asian Games serta kejuaraan dunia yang masuk SK.
Untuk atlet muda yang di SK Satlak Prima, juga tidak lagi minimal mereka yang meraih perunggu SEA Games. Akan tetapi emas SEA Games. “Dengan peningkatan standar masuk Satlak Prima, maka akan tercipta kualitas atlet yang memang top. Bukan sekedar numpang masuk ke Satlak Prima,” tutur Hadi.
Di sisi lain, Sekjen PB Persani Abdul Aziz Hakim kemarin mengatakan memang akan memakai hasil kejurnas di Bandung 28 Oktober-4 November sebagai parameter. Nama-nama baru akan disetorkan pasca-kejurnas mendatang. “Bahkan Satlak Prima sudah sepakat dengan kami. Terus Satlak Prima juga akan menawarkan jasa pelatih asing buat pelatih. Kami sih sepakat saja,” ucap Aziz. Mengenai berapa nama yang akan disetor ke Satlak Prima nantinya, Aziz belum tahu.
--> Adalah cabor balap sepeda, senam, dan menembak yang diverifikasi ulang untuk atlet, pelatih, dan manajer. Kalau beres, dalam Surat Keputusan (SK) Satlak Prima November atau Januari mendatang, akan ada nama baru dari ketiga cabor itu.
Anggota tim seleksi Satlak Prima Hadi Wihardja kemarin (21/9) di Gedung PPITKON Kemenpora berkata tiga cabor itu punya masalah masing-masing. Menembak misalnya. Setelah manajernya dicopot oleh Satlak Prima karena dianggap tak komunikatif dan kapabel, butuh sosok baru di kursi manajer.
Kemudian senam tampil hancur-hancuran di SEA Games XXVIII/2015 Singapura lalu. Tak ada medali emas yang disumbangkan senam di multieven dua tahunan terbesar se Asia Tenggara itu. Hanya satu perak di artistik nomor lantai putri atas nama Rifda Irfanalutfi.
Soal balap sepeda akan ada perubahan disiplin lomba dari SEA Games XXVIII/2015 Singapura lalu. Jika di Singapura hanya dipertandingkan kategori road race, maka dua tahun lagi di Kuala Lumpur kategori BMX, downhill, dan trek kembali dipertandingkan seperti edisi SEA Games XXVII/2013 Myanmar. “Melihat urgensi untuk ketiga cabor tersebut maka kami akan melakukan seleksi ulang buat ketiga cabor. Seleksi yang kami lakukan adalah sudah tepatkah atlet itu masuk program atlet utama Satlak Prima,” tutur Hadi.
Verifikasi administrasi memang dilakukan lagi mengingat adanya standarisasi baru soal atlet berstatus utama. Misalnya jika sebelumnya syarat sebagai atlet utama harus tampil Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games. Diregulasi baru hanya mereka yang tampil Olimpiade dan Asian Games serta kejuaraan dunia yang masuk SK.
Untuk atlet muda yang di SK Satlak Prima, juga tidak lagi minimal mereka yang meraih perunggu SEA Games. Akan tetapi emas SEA Games. “Dengan peningkatan standar masuk Satlak Prima, maka akan tercipta kualitas atlet yang memang top. Bukan sekedar numpang masuk ke Satlak Prima,” tutur Hadi.
Di sisi lain, Sekjen PB Persani Abdul Aziz Hakim kemarin mengatakan memang akan memakai hasil kejurnas di Bandung 28 Oktober-4 November sebagai parameter. Nama-nama baru akan disetorkan pasca-kejurnas mendatang. “Bahkan Satlak Prima sudah sepakat dengan kami. Terus Satlak Prima juga akan menawarkan jasa pelatih asing buat pelatih. Kami sih sepakat saja,” ucap Aziz. Mengenai berapa nama yang akan disetor ke Satlak Prima nantinya, Aziz belum tahu.
Tim seleksi Satlak Prima akan melakukan seleksi ulang kepada tiga cabang olahraga (cabor). Seleksi ulang itu dilakukan sebagai persiapan cabor menuju SEA Games XXIX/2017 Malaysia dan Asian Games XVIII/2018 mendatang.
Adalah cabor balap sepeda, senam, dan menembak yang diverifikasi ulang untuk atlet, pelatih, dan manajer. Kalau beres, dalam Surat Keputusan (SK) Satlak Prima November atau Januari mendatang, akan ada nama baru dari ketiga cabor itu.
Anggota tim seleksi Satlak Prima Hadi Wihardja kemarin (21/9) di Gedung PPITKON Kemenpora berkata tiga cabor itu punya masalah masing-masing. Menembak misalnya. Setelah manajernya dicopot oleh Satlak Prima karena dianggap tak komunikatif dan kapabel, butuh sosok baru di kursi manajer.
Kemudian senam tampil hancur-hancuran di SEA Games XXVIII/2015 Singapura lalu. Tak ada medali emas yang disumbangkan senam di multieven dua tahunan terbesar se Asia Tenggara itu. Hanya satu perak di artistik nomor lantai putri atas nama Rifda Irfanalutfi.
Soal balap sepeda akan ada perubahan disiplin lomba dari SEA Games XXVIII/2015 Singapura lalu. Jika di Singapura hanya dipertandingkan kategori road race, maka dua tahun lagi di Kuala Lumpur kategori BMX, downhill, dan trek kembali dipertandingkan seperti edisi SEA Games XXVII/2013 Myanmar. “Melihat urgensi untuk ketiga cabor tersebut maka kami akan melakukan seleksi ulang buat ketiga cabor. Seleksi yang kami lakukan adalah sudah tepatkah atlet itu masuk program atlet utama Satlak Prima,” tutur Hadi.
Verifikasi administrasi memang dilakukan lagi mengingat adanya standarisasi baru soal atlet berstatus utama. Misalnya jika sebelumnya syarat sebagai atlet utama harus tampil Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games. Diregulasi baru hanya mereka yang tampil Olimpiade dan Asian Games serta kejuaraan dunia yang masuk SK.
Untuk atlet muda yang di SK Satlak Prima, juga tidak lagi minimal mereka yang meraih perunggu SEA Games. Akan tetapi emas SEA Games. “Dengan peningkatan standar masuk Satlak Prima, maka akan tercipta kualitas atlet yang memang top. Bukan sekedar numpang masuk ke Satlak Prima,” tutur Hadi.
Di sisi lain, Sekjen PB Persani Abdul Aziz Hakim kemarin mengatakan memang akan memakai hasil kejurnas di Bandung 28 Oktober-4 November sebagai parameter. Nama-nama baru akan disetorkan pasca-kejurnas mendatang. “Bahkan Satlak Prima sudah sepakat dengan kami. Terus Satlak Prima juga akan menawarkan jasa pelatih asing buat pelatih. Kami sih sepakat saja,” ucap Aziz. Mengenai berapa nama yang akan disetor ke Satlak Prima nantinya, Aziz belum tahu.
- See more at: http://ift.tt/1Lsyq7z
Adalah cabor balap sepeda, senam, dan menembak yang diverifikasi ulang untuk atlet, pelatih, dan manajer. Kalau beres, dalam Surat Keputusan (SK) Satlak Prima November atau Januari mendatang, akan ada nama baru dari ketiga cabor itu.
Anggota tim seleksi Satlak Prima Hadi Wihardja kemarin (21/9) di Gedung PPITKON Kemenpora berkata tiga cabor itu punya masalah masing-masing. Menembak misalnya. Setelah manajernya dicopot oleh Satlak Prima karena dianggap tak komunikatif dan kapabel, butuh sosok baru di kursi manajer.
Kemudian senam tampil hancur-hancuran di SEA Games XXVIII/2015 Singapura lalu. Tak ada medali emas yang disumbangkan senam di multieven dua tahunan terbesar se Asia Tenggara itu. Hanya satu perak di artistik nomor lantai putri atas nama Rifda Irfanalutfi.
Soal balap sepeda akan ada perubahan disiplin lomba dari SEA Games XXVIII/2015 Singapura lalu. Jika di Singapura hanya dipertandingkan kategori road race, maka dua tahun lagi di Kuala Lumpur kategori BMX, downhill, dan trek kembali dipertandingkan seperti edisi SEA Games XXVII/2013 Myanmar. “Melihat urgensi untuk ketiga cabor tersebut maka kami akan melakukan seleksi ulang buat ketiga cabor. Seleksi yang kami lakukan adalah sudah tepatkah atlet itu masuk program atlet utama Satlak Prima,” tutur Hadi.
Verifikasi administrasi memang dilakukan lagi mengingat adanya standarisasi baru soal atlet berstatus utama. Misalnya jika sebelumnya syarat sebagai atlet utama harus tampil Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games. Diregulasi baru hanya mereka yang tampil Olimpiade dan Asian Games serta kejuaraan dunia yang masuk SK.
Untuk atlet muda yang di SK Satlak Prima, juga tidak lagi minimal mereka yang meraih perunggu SEA Games. Akan tetapi emas SEA Games. “Dengan peningkatan standar masuk Satlak Prima, maka akan tercipta kualitas atlet yang memang top. Bukan sekedar numpang masuk ke Satlak Prima,” tutur Hadi.
Di sisi lain, Sekjen PB Persani Abdul Aziz Hakim kemarin mengatakan memang akan memakai hasil kejurnas di Bandung 28 Oktober-4 November sebagai parameter. Nama-nama baru akan disetorkan pasca-kejurnas mendatang. “Bahkan Satlak Prima sudah sepakat dengan kami. Terus Satlak Prima juga akan menawarkan jasa pelatih asing buat pelatih. Kami sih sepakat saja,” ucap Aziz. Mengenai berapa nama yang akan disetor ke Satlak Prima nantinya, Aziz belum tahu.
- See more at: http://ift.tt/1Lsyq7z
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar