Sumber Asli -- C0I - Kegagalan ganda campuran nomor satu Tanah Air, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, di ajang BWF Superseries Finals 2014 di Dubai ada penyebabnya. Menurut pelatih ganda campuran Indonesia, Edwin Iriawan, keduanya sedang mengalami penurunan performa.
Kiprah pasangan peringkat tiga dunia itu tak dapat menuntaskan target yang disematkan sebelum turun di Superseries Finals, yaitu semifinal. Tontowi/Liliyana tidak dapat berbuat banyak di penyisihan grup, walau pada laga terakhir melawan pasangan Thailand, Thailand Sudket Prapakamol/Saralee, menang dengan straight game 21-16 dan 21-19.
Menurut Edwin, tak ada yang perlu dikhawatirkan soal kualitas permainan Owi/Butet. Namun diakui olehnya, peak performance keduanya memang tengah menurun saat berlaga di turnamen penutup kalender BWF itu.
“Kalau sekelas Tontowi/Liliyana, kualitas permainan tidak ada yang perlu ditingkatkan lagi karena memang sudah maksimal. Namun pada saat bertanding di Superseries Finals, peak performance mereka sedang menurun,” kata Edwin kepada BadmintonIndonesia.org, Senin (22/12/2014).
Performa kurang meyakinkan bukan hanya menimpia pasangan juara All England 2014 itu. Hal serupa juga terjadi di tunggal putra yang diwakili oleh Tommy Sugiarto. Bahkan Tommy menempati urutan juru kunci di Grup B.
Sebelumnya, dua wakil Indonesia mengundurkan diri di pertandingan penyisihan grup pertama karena kondisi yang kurang fit. Mereka adalah pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Kiprah pasangan peringkat tiga dunia itu tak dapat menuntaskan target yang disematkan sebelum turun di Superseries Finals, yaitu semifinal. Tontowi/Liliyana tidak dapat berbuat banyak di penyisihan grup, walau pada laga terakhir melawan pasangan Thailand, Thailand Sudket Prapakamol/Saralee, menang dengan straight game 21-16 dan 21-19.
Menurut Edwin, tak ada yang perlu dikhawatirkan soal kualitas permainan Owi/Butet. Namun diakui olehnya, peak performance keduanya memang tengah menurun saat berlaga di turnamen penutup kalender BWF itu.
“Kalau sekelas Tontowi/Liliyana, kualitas permainan tidak ada yang perlu ditingkatkan lagi karena memang sudah maksimal. Namun pada saat bertanding di Superseries Finals, peak performance mereka sedang menurun,” kata Edwin kepada BadmintonIndonesia.org, Senin (22/12/2014).
Performa kurang meyakinkan bukan hanya menimpia pasangan juara All England 2014 itu. Hal serupa juga terjadi di tunggal putra yang diwakili oleh Tommy Sugiarto. Bahkan Tommy menempati urutan juru kunci di Grup B.
Sebelumnya, dua wakil Indonesia mengundurkan diri di pertandingan penyisihan grup pertama karena kondisi yang kurang fit. Mereka adalah pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar