Sumber Asli -- C0I - Atlet legendaris Mohammad Sarengat merupakan contoh atlet yang paling baik. Tak hanya sukses sebagai atlet dengan menyabet dua medali emas Asian Games 1962, ia juga berhasil menyelesaikan sekolah dokternya dan menjadi dokter khusus Wakil Presiden Adam Malik.
Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Mohammad "Bob" Hasan memuji dedikasi Sarengat di cabang atletik. Setelah tidak menjadi atlet, ia tetap memperhatikan perkembangan atletik Indonesia. "Dia membantu PASI agar tetap maju," ujar Bob saat dihubungi melalui telepon, Senin, 13 Oktober 2014.
Menurut Bob, Sarengat masih sering berkunjung ke stadion madya di Senayan, Jakarta, sebelum sakit. Ia pernah diundang PASI bersama dua legenda atletik juniornya, Purnomo dan Mardi Lestasi, untuk mendapatkan penghargaan dari PASI dalam perhelatan turnamen lari sprint empat tahun lalu. "Ketika itu, kami diberi hadiah Rp 30 juta," ujar Purnomo. (Baca: Legenda Atletik Indonesia Meninggal Dunia)
Pada saat menerima penghargaan itu, Sarengat sangat senang. "Ia merasa dihargai sebagai mantan atlet," imbuh Purnomo. Perasaan senangnya bertambah saat melihat atlet muda berlomba.
Menurut Sekretaris Jenderal PASI Tigor Tanjung, sosok Sarengat patut menjadi teladan bagi atlet muda penerusnya. Seorang atlet, menurut Tigor, tidak boleh hanya memikirkan latihan, tetapi juga pendidikan akademis. "Sarengat contohnya. Dia waktu menyelesaikan kuliah dokter juga sebagai atlet," katanya. (Baca: Purnomo Idolakan Atlet Legendaris Sarengat)
Legenda atletik itu sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, selama sepekan sebelum akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, Selasa, 14 Oktober 2014. Malam ini, jenazah disemayamkan di rumah duka di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Mohammad "Bob" Hasan memuji dedikasi Sarengat di cabang atletik. Setelah tidak menjadi atlet, ia tetap memperhatikan perkembangan atletik Indonesia. "Dia membantu PASI agar tetap maju," ujar Bob saat dihubungi melalui telepon, Senin, 13 Oktober 2014.
Menurut Bob, Sarengat masih sering berkunjung ke stadion madya di Senayan, Jakarta, sebelum sakit. Ia pernah diundang PASI bersama dua legenda atletik juniornya, Purnomo dan Mardi Lestasi, untuk mendapatkan penghargaan dari PASI dalam perhelatan turnamen lari sprint empat tahun lalu. "Ketika itu, kami diberi hadiah Rp 30 juta," ujar Purnomo. (Baca: Legenda Atletik Indonesia Meninggal Dunia)
Pada saat menerima penghargaan itu, Sarengat sangat senang. "Ia merasa dihargai sebagai mantan atlet," imbuh Purnomo. Perasaan senangnya bertambah saat melihat atlet muda berlomba.
Menurut Sekretaris Jenderal PASI Tigor Tanjung, sosok Sarengat patut menjadi teladan bagi atlet muda penerusnya. Seorang atlet, menurut Tigor, tidak boleh hanya memikirkan latihan, tetapi juga pendidikan akademis. "Sarengat contohnya. Dia waktu menyelesaikan kuliah dokter juga sebagai atlet," katanya. (Baca: Purnomo Idolakan Atlet Legendaris Sarengat)
Legenda atletik itu sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, selama sepekan sebelum akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, Selasa, 14 Oktober 2014. Malam ini, jenazah disemayamkan di rumah duka di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar