Sumber Asli -- C0I -Pemain muda masa depan Indonesia, Ihsan Maulana Mustafa mengaku sulit menghadapi pemain kidal. Lantaran berhadapan dengan Lee Hyun Il yang bermain kidal di final Thailand Terbuka Gran Prix Gold 2015, Ihsan gagal meraih juara, Minggu (4/10).
Apa yang diungkapkan Ihsan ini ada benarnya juga. Buktinya ketika berhadpan dengan pemain yang lebih tinggi peringkatnya, seperti unggulan pertama Son Wan Hon di perempat final, Ihsan bisa menang.
“Meski kalah di final saya tetap bersyukur. Karena ini prestasi tertinggi saja diajang Grand Prix Golad. Bisa sampai final sudah sangat baik buat saya. Semoga kedepannya bisa lebih percaya diri lagi di pertandingan berikutnya. Dan diperbanyak lagi latihannya,” kata Ihsan usai bertarung di Bangkok.
Perjalanan Ihsan di Thailand Terbuka ini terbilang tidak mudah, tapi dia dapat mengatasinya satu per satu. Di babak pertama ia mengalahkan pemain lolos dari babak kualifikasi, Charongrat Nobsamrong. Di babak kedua Ihsan kemudian harus menghadapi salah satu andalan Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk. Ihsan pun menang 21-16 dan 21-18 dari Tanongsak.
Di babak tiga, Ihsan berhadapan dengan pemain Singapura Zi Liang Derek Wong, yang juga merupakan pemain unggulan namun Ihsan kembali menang. Tak tanggung-tanggung, di perempat final Ihsan bahkan menghempaskan unggulan pertama asal Korea, Son Wan Ho.
Menang dari Son, Ihsan kembali berhadapan dengan wakil Korea di semifinal. Kali ini dengan Jeon Heyok Jin. Kemenangan Ihsan atas Jeon dengan 21-15 dan 21-17 inilah yang mengantarkan Ihsan ke babak final.
Langkah Ihsan kemudian dihentikan oleh pemain Korea, Lee Hyun Il. Ihsan kalah 17-21, 24-22 dan 8-21. Ihsan mengaku melawan Lee merupakan lawan terberatnya sepanjang turnamen ini.
“Dari segi teknik, Lee Hyun Il merupakan lawan paling berat selama turnamen ini. Apalagi dia pemain kidal, jadi pukulannya suka susah ketebak. Sebenarnya ada kans untuk menang, tapi di game pertama saya terlalu buru-buru. Padahal kalau bisa sabar seperti kemarin-kemarin pasti bisa,” tambah Ihsan lagi.
Game pertama di mulai, Lee langsung memimpin 5-0. Mencoba mengejar raihan poin Lee, Ihsan tetap terus tertinggal 6-11, 8-15, 14-19 hingga 17-21. Masuk ke game dua, jarak poin keduanya tak terpaut begitu jauh. Ihsan mampu menguasai pertandingan bahkan unggul 20-15 lebih dulu. Namun tak menang begitu saja, Ihsan justru sempat duece empat kali, sebelum akhirnya menang 24-22.
Pada game penentu, Ihsan membuka dengan keunggulan tipis 4-1. Tapi rupanya Lee masih terlalu tangguh untuk diatasi Ihsan. Beberapa kali Ihsan jatuh bangun mengejar pengembalian bola dari Lee. Ihsan terpaksa kalah cukup jauh dengan 8-21.
“Di game ketiga saya sebenarnya sudah tahu harus main seperti apa. Cuma saya melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang kali. Jadinya malah kaya mati langkah di lapangan. Bola-bola depan saya juga banyak diduluin lawan,” katanya.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar