Sumber Asli -- C0I -Penurunan prestasi dan perpecahan organisasi olahraga membayangi peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) Tahun 2015. Masalah ini terus menjadi sorotan masyarakat olahraga di Tanah Air. Bahkan banyak yang berharap pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora) bisa menuntaskan masalah tersebut demi kemajuan prestasi olahraga Indonesia.
Masalah konflik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menjadi salah satu dari ragamnya persoalan yang t mengganggu prestasi olahraga Indonesia. Makanya, melalui peringatan Haornas yang dijadwalkan di Istana Olahraga (Istora) Gelora Bung Karno Jakarta, 9 September 2015, masalah tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Harapannya, peringatan Haornas yang dihadiri Presiden Joko Widodo itu bisa menjadi tonggak awal kebangkitan olahraga Indonesia yang mengalami penurunan prestasi.
Apa saja harapan KONI Pusat pada Haornas kali ini? Berikut petikan wawancara wartawan COIpers dengan Wakil Ketua Umum Bidang Media, Humas,Kesejahteraan Pelaku Olahraga dan Umum KONI Pusat, Marsda TNI (Purn) Ir Kuntransmiadi Inugroho, di Jakarta, Selasa (2/9).
Peringatan Haornas tinggal beberapa hari lagi. Lantas apa saja harapan KONI Pusat?
Ya, KONI Pusat sangat berharap pada puncak olahraga Haornas nanti harmonisasi stake holder dan kelembagaan bisa terjalin dengan baik. Semua pihak harus mengedepankan kepentingan Merah Putih dengan meletakkan ego sektor. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama membangun kembali prestasi olahraga Indonesia ke arah yang lebih baik.
Harapan terhadap pemerintah?
Kita kan tahu selama ini masalah anggaran selalu menjadi kendala. Makanya, KONI membutuhkan peran lebih besar Kemenpora dalam mengatasi hal tersebut.
Bisa dijelaskan seperti apa kendalanya?
Selama ini mekanisme penganggaran tidak selaras dengan sistem pembinaan olahraga prestasi yang berkesinambungan. Hal ini terkait dengan sistem perbendaharaan keuangan negara. Pembinaan olahraga itu kan harus dilakukan secara berkesinambungan dan tidak boleh berhenti. Makanya, kita menginginkan adanya terobosan Kemenpora soal anggaran dana pembinaan misalnya dengan mengajukan sistem multi years.
Ada usul?
Ke depan, tantangan olahraga Indonesia lebih berat. Apalagi, kita akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Untuk bisa sukses memenuhi target prestasi di Asian Games nanti, kita harus melalukan program pembinaan berlanjut dan ini tidak bisa berjalan jika Kemenpora tetap menggunakan sistem pendanaan swa kelola dimana kegiatan dilakukan baru adanya pergantian. Apalagi, sebagian besar induk-induk organisasi tidak memiliki kemampuan finansial yang baik. Yang dibutuhkan sekarang adalah penyediaan dana segar lebih awal untuk bisa menjalankan program peningkatan prestasi tersebut. Dan, untuk mewujudkan itu pemerintah bersama legislatif menyiapkan UU berkaitan mekanisme anggaran khusus olahraga prestasi. Sebagai contoh, kendala dialami KONI-KONI Provinsi yang mengalami kesulitan masalah dana bansos (bantuan sosial). Mereka mengalami kegamangan dalam menjalankan operasional di lapangan. ***
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar