Sumber Asli -- C0I -Melihat hasil kontingen Indonesia pada SEA Games Singapura 2015 lalu kurang menggembirakan, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidak berani menjanjikan target muluk-muluk pada Olimpiade Rio de Jeneiro, Brasil, 5-21 Agustus 2016. Apalagi, persaingan pada pesta olahraga dunia empat tahunan itu sangat ketat dan atlet yang boleh tampil harus lolos babak kualifikasi Olimpiade.
"Persaingan di Olimpiade itu sangat ketat. Makanya, kita tidak mau menjanjikan yang muluk-muluk. Target cukup hanya dua medali emas saja sudah cukup bagus," kata Komandan Satlak Prima, Mayjend (Pur) Suwarno di Jakarta, Jumat (24/7).
Pada SEA Games Singapura 2015, Indonesia meraih prestasi jeblok dengan menduduki peringkat kelima. Hal yang sama juga terjadi pada Olimpide London 2012. Kontingen Indonesia gagal mempertahankan tradisi emas dan hanya mampu meraih satu perak lewat lifter Triyatno dan satu perunggu dari Eko Yuli Irawan.
Untuk bisa memenuhi target tersebut, kata Suwarno, Satlak Prima akan mempersiapkan 12 cabang olahraga (cabor) yang bakal diterjunkan pada Olimpiade Rio de Jeneiro 2016. Ke-12 cabor itu yakni panahan, atletik, bulu tangkis, Equestrian, dayung (rowing dan canoe), renang, balap sepeda, angkat besi, voli pantai, judo, dan taekwondo.
"Di Olimpiade London 2012, kita gagal mempertahankan tradisi medali emas dari cabor bulutangkis. Tetapi, di Rio de Jeneiro, kita tetap mengandalkan bulutangkis bisa menyumbangkan dua medali emas. Kalau cabor lain belum bisa diandalkan," tegasnya.
Lantas bagaimana dengan cabang angkat besi yang sudah menyumbangkan satu perak dan satu perunggu? "Lifter Indonesia masih sulit bersaing dengan lifter China. Makanya, dari angkat besi kita hanya berharap medali perak dan perunggu bisa dipertahankan," jawabnya.
Ketika disinggung sudah berapa atlet Indonesia yang dipastikan lolos ke Olimpiade Rio de Jeneiro 2016, Suwarno hanya menyebut peraih emas atletik Asian Games Incheon 2014, Maria Londa. "Sampai saat ini, atlet Indonesia yang sudah meraih tiket ke Rio de Jeneiro hanya Maria Londa sedangkan atlet dari cabang olahraga lain belum ada karena mereka masih mengikuti babak kualifikasi," ungkapnya.
Mantan Komandan Pasukan Pengaman Presiden ini menjelaskan Satlak Prima akan melakukan berbagai terobosan dalam upaya meloloskan atlet ke Rio de Jeneiro. "Selama menjalani persiapan, Satlat Prima akan mendukung penuh program pengiriman atlet dari 12 cabor yang terpilih menjalani latihan dan uji coba di luar negeri. Program ini sangat penting dalam upaya meloloskan lebih banyak atlet ke Olimpiade 2016," tandasnya.
Sebagai contoh, Suwarno menyebut pejudo peraih emas SEA Games Singapura 2015, Muhammad Syaiful yang sudah menjalani latihan di Taiwan. Begitu juga dengan Tim Panahan yang bertolak menuju Denmar, 26 Juli 2015 untuk mengikuti rangkaian Sirkuit Panahan Dunia 2015.
--> "Persaingan di Olimpiade itu sangat ketat. Makanya, kita tidak mau menjanjikan yang muluk-muluk. Target cukup hanya dua medali emas saja sudah cukup bagus," kata Komandan Satlak Prima, Mayjend (Pur) Suwarno di Jakarta, Jumat (24/7).
Pada SEA Games Singapura 2015, Indonesia meraih prestasi jeblok dengan menduduki peringkat kelima. Hal yang sama juga terjadi pada Olimpide London 2012. Kontingen Indonesia gagal mempertahankan tradisi emas dan hanya mampu meraih satu perak lewat lifter Triyatno dan satu perunggu dari Eko Yuli Irawan.
Untuk bisa memenuhi target tersebut, kata Suwarno, Satlak Prima akan mempersiapkan 12 cabang olahraga (cabor) yang bakal diterjunkan pada Olimpiade Rio de Jeneiro 2016. Ke-12 cabor itu yakni panahan, atletik, bulu tangkis, Equestrian, dayung (rowing dan canoe), renang, balap sepeda, angkat besi, voli pantai, judo, dan taekwondo.
"Di Olimpiade London 2012, kita gagal mempertahankan tradisi medali emas dari cabor bulutangkis. Tetapi, di Rio de Jeneiro, kita tetap mengandalkan bulutangkis bisa menyumbangkan dua medali emas. Kalau cabor lain belum bisa diandalkan," tegasnya.
Lantas bagaimana dengan cabang angkat besi yang sudah menyumbangkan satu perak dan satu perunggu? "Lifter Indonesia masih sulit bersaing dengan lifter China. Makanya, dari angkat besi kita hanya berharap medali perak dan perunggu bisa dipertahankan," jawabnya.
Ketika disinggung sudah berapa atlet Indonesia yang dipastikan lolos ke Olimpiade Rio de Jeneiro 2016, Suwarno hanya menyebut peraih emas atletik Asian Games Incheon 2014, Maria Londa. "Sampai saat ini, atlet Indonesia yang sudah meraih tiket ke Rio de Jeneiro hanya Maria Londa sedangkan atlet dari cabang olahraga lain belum ada karena mereka masih mengikuti babak kualifikasi," ungkapnya.
Mantan Komandan Pasukan Pengaman Presiden ini menjelaskan Satlak Prima akan melakukan berbagai terobosan dalam upaya meloloskan atlet ke Rio de Jeneiro. "Selama menjalani persiapan, Satlat Prima akan mendukung penuh program pengiriman atlet dari 12 cabor yang terpilih menjalani latihan dan uji coba di luar negeri. Program ini sangat penting dalam upaya meloloskan lebih banyak atlet ke Olimpiade 2016," tandasnya.
Sebagai contoh, Suwarno menyebut pejudo peraih emas SEA Games Singapura 2015, Muhammad Syaiful yang sudah menjalani latihan di Taiwan. Begitu juga dengan Tim Panahan yang bertolak menuju Denmar, 26 Juli 2015 untuk mengikuti rangkaian Sirkuit Panahan Dunia 2015.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar