Sumber Asli -- C0I - Sama dengan perasaan masyarakat, Jenderal Moeldoko juga kecewa melihat kisruh sepakbola Indonesia. Untuk itu, sebagai pecinta sepakbola, mantan Panglima TNI ini bersedia turun tangan untuk menyelesaikan kisruh sepakbola di Tanah Air yang sudah begitu dalam membawa kerugian bagi pemain, pelatih, pembina klub, penggiat dan pecinta sepak bola serta masyarakat Indonesia. Dia juga mengungkapkan kenapa tidak mau bergabung Tim 9 dan Tim Transisi bentukan Menpora Imam Nahrawi
''Saya mau (untuk menengahi), saya bisa. Mari bicara sama-sama. Saya juga sangat menyukai sepak bola. Jadi kalo masyarakat kecewa, saya juga kecewa," ujar Moeldoko kepada wartawan Jumat (17/7/2015).
Saat ditemui di kediamannya, Jenderal berusia 58 tahun ini beranggapan kalau kisruh sepak bola hanya bisa selesai bila PSSI dan Kemenpora mau duduk di satu meja.
''Menurut saya, semuanya perlu di konsolidasikan. menurut pemerintah kita harus buat prestasi, menurut ketua pssi kita harus punya prestasi, rakyat indonesia juga ingin prestasi, tapi pertanyaan nya kenapa tidak muncul prestasi itu? jawabannya mungkin perlu konsolidasi besar untuk membenahi sepak bola,'' ungkapnya.
''Lalu yang diperlukan apa? Menanggalkan ego. Jadi duduk dengan baik, mari kita selesaikan.'' Sambung Moeldoko.
Yang dikatan Jenderal kelahiran 8 Juli 1957 ini pasti disetujui oleh semua kalangan pecinta sepak bola di seluruh Indonesia. Namun masalahnya, hingga saat ini Menpora tidak juga mau menerima ajakan PSSI untuk duduk bersama membicarakan sepak bola.
''Kalau kita memiliki niat sama, ya jangan masing-masing merasa benar. Ini saran saya, perlu sebuah konsolidasi besar, duduk bersama. Tidak ada yang tidak bisa, ini tergantung pada leadership. Kalo kita memiliki strong leadership, tidak akan ada yang tidak bisa menurut saya,'' jelasnya.
Bahkan, Jenderal Moeldoko mengaku siap bila diminta untuk menjadi penengah pada pertemuan PSSI dan Menpora. Karena sebagai pecinta sepak bola, Jenderal Moeldoko mengaku sangat kecewa dengan kisruh sepak bola yang kembali terjadi di Indonesia.
Tolak Tim 9 Dan Transisi
Dalam kesempatan itu Moeldoko, akhirnya mengungkapkan alasan kenapa dirinya menolak bergabung dengan Tim Transisi bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Nama Moeldoko sendiri sebelumnya memang sempat santer diberitakan akan dimasukan sebagai salah satu anggota tim transisi bentukan Menpora.
''Saya dari awal diminta untuk menjadi bagian dari tim transisi oleh tim sembilan. Saya mengatakan tidak. saya tidak mau masuk ke dalamnya malah menjadi blunder,'' ungkapnya.
Dia berharap, agar PSSI dan Menpora mau untuk menganggalkan ego dan duduk bersama demi mengembalikan nafas sepak bola Indonesia.
''Kalau kita memiliki niat sama, ya jangan masing-masing merasa benar. Ini saran saya, perlu sebuah konsolidasi besar, duduk bersama. Tidak ada yang tidak bisa,'' jelasnya.
--> ''Saya mau (untuk menengahi), saya bisa. Mari bicara sama-sama. Saya juga sangat menyukai sepak bola. Jadi kalo masyarakat kecewa, saya juga kecewa," ujar Moeldoko kepada wartawan Jumat (17/7/2015).
Saat ditemui di kediamannya, Jenderal berusia 58 tahun ini beranggapan kalau kisruh sepak bola hanya bisa selesai bila PSSI dan Kemenpora mau duduk di satu meja.
''Menurut saya, semuanya perlu di konsolidasikan. menurut pemerintah kita harus buat prestasi, menurut ketua pssi kita harus punya prestasi, rakyat indonesia juga ingin prestasi, tapi pertanyaan nya kenapa tidak muncul prestasi itu? jawabannya mungkin perlu konsolidasi besar untuk membenahi sepak bola,'' ungkapnya.
''Lalu yang diperlukan apa? Menanggalkan ego. Jadi duduk dengan baik, mari kita selesaikan.'' Sambung Moeldoko.
Yang dikatan Jenderal kelahiran 8 Juli 1957 ini pasti disetujui oleh semua kalangan pecinta sepak bola di seluruh Indonesia. Namun masalahnya, hingga saat ini Menpora tidak juga mau menerima ajakan PSSI untuk duduk bersama membicarakan sepak bola.
''Kalau kita memiliki niat sama, ya jangan masing-masing merasa benar. Ini saran saya, perlu sebuah konsolidasi besar, duduk bersama. Tidak ada yang tidak bisa, ini tergantung pada leadership. Kalo kita memiliki strong leadership, tidak akan ada yang tidak bisa menurut saya,'' jelasnya.
Bahkan, Jenderal Moeldoko mengaku siap bila diminta untuk menjadi penengah pada pertemuan PSSI dan Menpora. Karena sebagai pecinta sepak bola, Jenderal Moeldoko mengaku sangat kecewa dengan kisruh sepak bola yang kembali terjadi di Indonesia.
Tolak Tim 9 Dan Transisi
Dalam kesempatan itu Moeldoko, akhirnya mengungkapkan alasan kenapa dirinya menolak bergabung dengan Tim Transisi bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Nama Moeldoko sendiri sebelumnya memang sempat santer diberitakan akan dimasukan sebagai salah satu anggota tim transisi bentukan Menpora.
''Saya dari awal diminta untuk menjadi bagian dari tim transisi oleh tim sembilan. Saya mengatakan tidak. saya tidak mau masuk ke dalamnya malah menjadi blunder,'' ungkapnya.
Dia berharap, agar PSSI dan Menpora mau untuk menganggalkan ego dan duduk bersama demi mengembalikan nafas sepak bola Indonesia.
''Kalau kita memiliki niat sama, ya jangan masing-masing merasa benar. Ini saran saya, perlu sebuah konsolidasi besar, duduk bersama. Tidak ada yang tidak bisa,'' jelasnya.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar