>
--> Sumber Asli -- C0I - ISU reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo kembali menyeruak. Dalam waktu dekat, diyakini akan ada beberapa pos menteri yang diganti. Salah satunya, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Akankah itu benar-benar terjadi? Yang pasti, di final Piala Bhayangkara kemarin, kala nama Menpora disebut, sebagian besar suporter serentak koor: huuuuuu! Mereka minta Nahrawi diganti.Semua belum bisa dipastikan. Masih menunggu putusan pasti dari Presiden Jokowi. Namun dari banyaknya “edaran” di media sosial, Imam Nachrawi masuk dalam salah satu menteri yang akan dilengserkan.
Beberapa nama pengganti Menpora kini ramai diperbincangkan. Di antaranya mantan petenis nasional yang sekarang duduk di DPR, Yayuk Basuki. Lalu, ada lagi politisi nasional yang juga cicit dari KH Wahab Chasbullah, Muhammad Romahurmuziy. Terakhir, pengusaha nasional sekaligus pemilik Inter Milan, Erick Thohir. Nama ini paling serius.
Sejak akhir tahun lalu, Imam Nahrawi kerap disebut-sebut sebagai paket dalam reshuffle kabinet Jokowi. Namun, politisi berumur 42 tahun tersebut seolah-olah tak tersentuh. Ia selalu lolos. Padahal, banyak yang meminta ia diganti karena dianggap gagal. Kebijakannya malah membuat PSSI di-banned FIFA, sekaligus dikucilkan dari sepakbola dunia.
Selama menjabat Menpora, Imam Nahwari terlibat konflik dengan membekukan PSSI dan menghentikan kompetisi profesional. Semua paham, target dia menggusur La Nyalla Mattalitti, Ketua Umum PSSI. Kini La Nyalla kabur akibat tuduhan korupsi uang Rp 5 miliar. Angka itu tergolong kecil buat La Nyalla, sehingga ia menilai dirinya dikriminalisasi.
Publik sebenarnya tak membela La Nyalla, hanya mereka merah karena cara Nahrawi menjegal La Nyalla dengan membekukan PSSI, yang berimbas luar biasa. Sepak bola nasional mati kutu. Stagnan.
Salah satu legenda timnas Indonesia, Imran Nahumarury, sepakat jika ada pergantian di posisi Menpora. Kata Imran, selama ini Nahwari gagal mengemban tugasnya sebagai menpora. Ia tak bisa membuat baik sepak bola nasional.
“Sepak bola Indonesia seolah-olah hanya berjalan di tempat. Tidak ada kehidupan yang bisa dibanggakan. Tata kelola sepak bola nasional seperti yang dijanjikan, ternyata hanya omongan saja. Turnamen dan turnamen bukan solusi yang tepat. Harus ada kompetisi,” bilang Imran pada Hanif Marjuni dari Efekgila.com.
Lanjut Imran, ia tak mempermasalahkan siapa pengganti Imam. Namun, saran Imran, harusnya dari sosok yang paham benar dengan pengelolaan olahraga. “Jika dipercayakan pada mantan atlet atau sosok yang lama berkecimpung dengan olahraga, jelas passion-nya akan lain,” ujar Imran.
Sudirman, mantan kapten timnas era 90-an juga mendukung jika ada pergantian di posisi Menpora. Menurut sosok yang biasa dipanggil jenderal ini, di bawah Imam Nahwari, dunia olahraga Indonesia mengalami keterpurukan.
“Selama ini saya mengamati, Imam Nahrawi hanya fokus pada kepemudaan dan kemasyarakatan. Sementara perhatiannya pada olahraga sangat kurang. Terutama sepak bola. Padahal sepakbola adalah olahraga yang paling digandrungi negeri ini,” jelas Sudirman.
Soal pergantian Menpora, Jokowi harus jeli dan berani mengambil sikap tegas yang memihak rakyat. Jika saja permintaan pergantian menteri itu diinginkan masyarakat dan juga komunitas yang berhubungan, itu berarti ada yang salah dengan penentuan pembantunya di kabinet.
“Erick Thohir atau siapapun jadi Menpora, akan diterima publik. Bahwa La Nyalla terus diusut, kita tidak mempermasalahkan. Jika bersalah, silakan. Intinya, jangan bekukan PSSI, dan biarkan timnas Indonesia main di pentas internasional lagi,” ujar Janu Diharja, ketua Viking Jabodetabek.
Jika sudah begitu, presiden wajib cerdas dalam memilih sosok yang benar-benar paham dengan dunia keolahragaan dan diterima semua pihak. Tanpa punya niat probadi yang bisa merusak citra kementrian, bahkan kepala negara!
***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 ========= -->
0 komentar:
Posting Komentar