>
--> Sumber Asli -- C0I - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat akan segera menindaklanjuti hasil kunjungan positif ke Korea Selatan dalam upaya mempercepat peningkatan prestasi cabang-cabang olahraga unggulan di Tanah Air. Hal ini demi menunjang sukses penyelenggaraan dan prestasi pada Asian Games 2018.
“Kita diterima dengan baik oleh pemangku olahraga dan pemerintah Korea Selatan. Dalam kunjungan ini Korea Selatan membuka peluang untuk melakukan kerjasama untuk peningkatan prestasi dan juga pembangunan sarana prasana olahraga yang sesuai dengan standar internasional,” ujar Wakil IV Ketua Umum KONI Pusat Bidang Rena, Media/Humas dan MSD, Ir. K. Inugroho, di Kantor KONI Pusat, Lantai 12 Gedung PPGBK, Senayan, Jakarta, Senin, 18 April 2016.
Menurut Inugroho, KONI Pusat melakukan kunjungan ke Korsel dari 11 – 16 April, sebagai tindak lanjut dari pertemuan antara KONI Pusat dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dengan Mr Bae Eung Sik dan Asosiasi Pengusaha Korea pada tanggal 6 Januari 2016 lalu. Delegasi KONI Pusat dipimpin langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman dengan didampingi Wakil Ketua Umum I KONI Pusat Suwarno, Wakil Ketua Umum IV KONI Pusat Inugroho, dan Kabid Sport Science Lilik Sudarwati.
Selama di Negeri Ginseng, rombongan KONI Pusat melakukan kunjungan ke Universitas Yong In yang diterima langsung oleh Rektor Miss Park. Kemudian melakukan penandatanganan kerjasama dengan lima perusahaan Korsel. Setelah itu bertemu dengan Ketua Komite Olahraga Nasional (KON)/National Olympic Committee (NOC) Korsel. Bahkan delegasi KONI Pusat juga diterima langsung oleh Walikota Incheon sebelum mengunjungi venues-venues yang dulu digunakan sebagai tempat penyelanggaraan Asian Games Incheon tahun 2014.
“Dari beberapa petermuan itu tercapai beberapa komitmen meningkatkan kerjasama untuk membantu pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga Indonensia, terutama dalam persiapan menghadapi pelaksanaan Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan di Indonesia,” kata Inugroho.
Labih lanjut Inugroho menjelaskan, untuk peningkatan prestasi, Korea siap membantu membina tujuh cabang olahraga unggulan untuk meraih sukses merebut medali emas pada Asian Games 2018. Ketujuh cabang olahraga itu adalah taekwondo, panahan, bulutangkis, judo, gulat, tenis meja, dan golf. “Terbuka peluang cabaang olahraga untuk melakukan kerjasama langsung dengan payung KONI Pusat,” tegasnya.
Selain itu, kata Inugroho, Korsel juga siap membantu untuk mempercepat persiapan Indonesia dalam menyiapkan sarana dan prasana olahraga untuk Asian Games 2018. Dari kunjungan ke Universitas Yong In, Pusat Latihan Nasional Taerung, dan juga venues eks Asian Games 2014 Incheon serta keterangan dari lima perusahaan Korsel yang menangani peralatan olahraga, terlihat peralatan yang digunakan di sana sudah bersertifat internasional.
“Korea memang maju dan serius dalam membangun olahraga sehingga prestasinya mendunia. Mereka maju karena didukung penuh oleh pemerintah dan memiliki sarana yang berstandar internasional. Pemerintah Korea membantu KON/NOC Korsel Rp 400 Milyar. Kemudian cabang-cabang olahraga diback up BUMN mereka dalam kendali NOC/KON Korea,” tutur Inugroho.
Dalam bagian lain, Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Bidang PembinaanPrestasi Olahraga dan Organisasi, Suwarno terkesan dengan antusiasme dan sikap berhabat pihak Korsel dalam menerima robongan KONI Pusat. Apalagi pihak Korsel yang memiliki atlet berprestasi juara olimpiade dan baru selesai menjadi tuan rumah Asian Games 2014, siap membantu Indonesia. “Baik untuk persiapan atlet maupun venues untuk Asian Games 2018,” kata Suwarno.
Dia menilai, Korsel mempunyai kesungguhan dalam menangani olahraga. Pemerintah dan stakeholder olahraga terkait bahu-membahu mendukung olahraga Korea. Yang menarik lagi, katanya, pemerintah Korea membantu KON/NOC Korea. Namun NOC/KON tidak memberi dana kepada cabang olahraga.
“Cabor-cabor mempunyai bapak angkat dari BUMN yang diatur pemerintah. Pemerintah Korea mewajibkan BUMN membantu olahraga,” ucapnya.
Karena itu, kata Suwarno, tidak mengherankan bila KON/NOC Korea memiliki gedung yang mewah dan tiga tempat training centre dengan fasilitas berstandar internasional. Pihak KON/NOC Korea menyatakan, dukungan dana dari pemerintah amat penting dalam memajukan olahraga. “No money, no sports, kata mereka,” ucapnya.
Suwarno dan Inugroho juga melihat Korea menjadikan olahraga sebagai pembangunan karakter. Dalam kunungan tersebut terlihat para pembina, pelatih maupun atlet sangat disiplin dan bersemangat. “Tidak ada yang klemar, klemer. Sangat sigap dan disiplin kemudian hormat pada pelatih dan senior,” tegasnya.
Jadi tidak salah bila Korea Selatan dijadikan sebagai rujukan dalam pembinaan dan pembangunan olahraga Indonesia. Untuk itulah maka sebagai tindaklanjut dari kunjungan itu maka KONI Pusat akan membuat laporan ke Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Prima (Program Indonesia Emas) dan Kementrian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora).
***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 ========= -->
0 komentar:
Posting Komentar