>
--> Sumber Asli -- C0I - Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar mengakui Presiden Joko Widodo meminta Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Kemudian soal permintaan reformasi PSSI tetap berjalan meski Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI dicabut.Agum menyatakan itu itu sudah ada dalam agenda Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI. Hal ini disampaikannya setelah melakukan rapat dengan anggota Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI di kediamannya, Kamis (25/2).
Bahkan disebutnya, Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI mendukung permintaan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Namun Agum menjelaskan kepada Presiden Jokowi bahwa KLB adalah wewenang voters, kemudian yang melaksanakan adalah PSSI bukan Tim Transisi.
Agum menegaskan jika cuma ingin KLB maka tidak perlu menunggu enam bulan, tapi tiga bulan bisa terjadi jika syaratnya terpenuhi.
"Silahkan saja KLB tapi tentu saja dengan koridor yang benar, seperti diatur dalam Statuta FIFA. Minimal 2/3 anggota memilih KLB," kata Agum.
Tidak hanya itu, setelah Agum mengaku sudah mengajak Menpora, Imam Nahrawi untuk bekerjasama mengawasi reformasi PSSI. Karena didalam persyaratan dari Presiden tidak hanya soal KLB, tapi juga soal transparansi, juga adanya kerjasama dengan pemerintah.
Maka dari itu, Agum meminta agar pemerintah segera bergabung dengan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI. "Saya bilang ke pak Menteri ayo kita kawal bersama," ujar Agum.
Agum menambahkan untuk saat ini yang diutamankan adalah pencabutan SK Pembekuan. Sebab jika SK bernomor 01307 tidak segera dicabut maka banyak risiko yang harus ditanggung oleh pemerihtah. Selain SEA Games 2017 dan Asian Games 2018, juga pembinaan pemain muda terhambat.
Karena kata Agum pembinaan pemain muda tidak akan berjalan tanpa adanya kompetisi reguler. Selain itu, pihak Kemenpora juga harus melihat nasib para pemain sepak bola.
***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 ========= -->
0 komentar:
Posting Komentar