>
--> Sumber Asli -- C0I -Ketua Komite Ad Hoc PSSI, Agum Gumelar dinilai gagal pahami. Permintaan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi agar mengkaji pembekuan PSSI, telah dipelintir Agum Gumelar.Hal itu diungkapkan Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit. Dia meluruskan pernyataan Agum Gumelar yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi meminta Menpora mencabut SK pembekuan PSSI. Padahal yang benar adalah presiden memerintahkan Menpora mengkaji pembekuan PSSI.
Kemudian Presiden meminta hasil kajian tim Menpora diserahkan dalam satu-dua hari setelah pertemuan. "Presiden Joko Widodo perintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk melakukan pengkajian pencabutan pembekuan PSSI. Hal ini disampaikan Presiden dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi, serta Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar di Istana Merdeka, Rabu sore, 24 Februari 2016," tulis Sukardi dalam pernyataan resminya.
Pernyataan Sukardi diamini juru bicara Kemenpora Gatot Dewabroto, "Janganlah memelintir hasil pertemuan dengan Presiden. Kami masih mengkaji 7 opsi dan akan menyampaikannya kepada Presiden. Semuanya bersyarat dan bertahap. Kami harap semua bersabar. Reformasi sepakbola ini memerlukan kesabaran agar berhasil," ujarnya.
Gatot menegaskan bahwa muara dari semua reformasi ini adalah good governance dan prestasi internasional. "Bapak Presiden sudah menekankan bahwa prestasi menjadi bagian yang tak terpisahkan," kata Gatot
Ketua Komite Ad Hoc PSSI, Agum Gumelar dinilai gagal paham. Permintaan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi agar mengkaji pembekuan PSSI, telah dipelintir Agum Gumelar.
Hal itu diungkapkan Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit. Dia meluruskan pernyataan Agum Gumelar yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi meminta Menpora mencabut SK pembekuan PSSI. Padahal yang benar adalah presiden memerintahkan Menpora mengkaji pembekuan PSSI.
Kemudian Presiden meminta hasil kajian tim Menpora diserahkan dalam satu-dua hari setelah pertemuan. "Presiden Joko Widodo perintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk melakukan pengkajian pencabutan pembekuan PSSI. Hal ini disampaikan Presiden dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi, serta Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar di Istana Merdeka, Rabu sore, 24 Februari 2016," tulis Sukardi dalam pernyataan resminya.
Pernyataan Sukardi diamini juru bicara Kemenpora Gatot Dewabroto, "Janganlah memelintir hasil pertemuan dengan Presiden. Kami masih mengkaji 7 opsi dan akan menyampaikannya kepada Presiden. Semuanya bersyarat dan bertahap. Kami harap semua bersabar. Reformasi sepakbola ini memerlukan kesabaran agar berhasil," ujarnya.
Gatot menegaskan bahwa muara dari semua reformasi ini adalah good governance dan prestasi internasional. "Bapak Presiden sudah menekankan bahwa prestasi menjadi bagian yang tak terpisahkan," kata Gatot. - See more at: http://ift.tt/1TCCoNX
Hal itu diungkapkan Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit. Dia meluruskan pernyataan Agum Gumelar yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi meminta Menpora mencabut SK pembekuan PSSI. Padahal yang benar adalah presiden memerintahkan Menpora mengkaji pembekuan PSSI.
Kemudian Presiden meminta hasil kajian tim Menpora diserahkan dalam satu-dua hari setelah pertemuan. "Presiden Joko Widodo perintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk melakukan pengkajian pencabutan pembekuan PSSI. Hal ini disampaikan Presiden dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi, serta Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar di Istana Merdeka, Rabu sore, 24 Februari 2016," tulis Sukardi dalam pernyataan resminya.
Pernyataan Sukardi diamini juru bicara Kemenpora Gatot Dewabroto, "Janganlah memelintir hasil pertemuan dengan Presiden. Kami masih mengkaji 7 opsi dan akan menyampaikannya kepada Presiden. Semuanya bersyarat dan bertahap. Kami harap semua bersabar. Reformasi sepakbola ini memerlukan kesabaran agar berhasil," ujarnya.
Gatot menegaskan bahwa muara dari semua reformasi ini adalah good governance dan prestasi internasional. "Bapak Presiden sudah menekankan bahwa prestasi menjadi bagian yang tak terpisahkan," kata Gatot. - See more at: http://ift.tt/1TCCoNX
***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 ========= -->
0 komentar:
Posting Komentar