Sumber Asli -- C0I - Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, membekukan PSSI berimbas ke banyak pihak. Tidak hanya para pelaku sepakbola, seperti klub, pemain, dan pelatih saja yang dibuat resah, para pedagang yang selama ini menggantungkan nasibnya dari bergulirnya liga Tanah Air juga ikut dibuat meradang.
Di Malang, terganggunya jadwal kompetisi Liga Super Indonesia (ISL), atau QNB League usai pembekuan yang dilakukan Menpora, membuat para pedangan replika jersey Arema resah. Selama ini, para pedagang mendapatkan manfaat besar dari bergulirnya kompetisi.
Meidayanti, salah seorang produsen replika jersey Arema mengaku merugi akibat kisruh yang kembali melanda sepakbola Indonesia. Tersendatnya QNB League dan sikap Kemenpora, yang mempersoalkan keikutsertaan Arema membuat omzetnya terjun bebas.
Menurut Meidayanti, saat liga bergulir, pihaknya mampu memproduksi rata-rata 1.000 potong per bulannya. Namun, sejak April 2015, angka ini terjun bebas menjadi setengahnya.
"Januari kemarin, permintaan malah lebih dari 1.000. Februari sampai Maret masih normal. Masuk bulan April, produksi turun sekitar 50 persen," katanya, Jumat 24 April 2015.
Sejak 1998, Mei dan suaminya mulai memproduksi replika Arema dan berbagai pernak-pernik bagi suporter di bawah bendera One Way. Saat ini, selain memenuhi permintaan sejumlah pelanggan tetap di wilayah Malang Raya, One Way juga memiliki satu galeri yang menjual berbagai produk replika serta pernik suporter Arema yang lain.
Untuk musim ini, One Way hanya membuat replika jersey kandang milik Arema, dengan sebagian besar produk diperuntukkan untuk anak-anak. "Kalau dewasa harganya Rp75 ribu, anak-anak sekitar Rp50 ribu," katanya.
Jika liga berjalan normal, awal musim seharusnya menjadi ladang emas bagi para produsen replika jersey. Apalagi, skuad Singo Edan itu baru saja meluncurkan jersey baru.
Jika sedang tidak memproduksi replika, industri dengan sekitar 50 pekerja itu tetap melayani permintaan konveksi lain seperti seragam sekolah dan produk aksesoris suporter Arema di luar replika jersey. Namun, kini produksi replika di tempatnya terancam berhenti beroperasi.
Mei berancang-ancang untuk menyetop produksi replika dan hanya melayani jika ada permintaan saja. Langkah ini dilakukan untuk memperkecil potensi kerugian, lantaran barang tak segera terserap, dan bentuk antisipasi terhadap kondisi liga yang belum jelas. "Baru produksi kalau ada permintaan saja, tidak nyetok sendiri," katanya.
Dia juga berharap, liga segera bergulir kembali seperti musim-musim sebelumnya. Sebab, bukan hanya dia yang merasakan dampak buruk. Setidaknya, ada puluhan pengusaha konveksi kecil yang menggantungkan usaha dengan memproduksi replika jersey Arema.
"Saya berharap, ada kebijakan yang baik bagi semuanya. Kasihan pengusaha kecil lai,n yang tidak produksi jersey karena tak ada pembeli," katanya.
Kebijakan Menpora membekukan PSSI memang mulai berimbas ke banyak sektor. Selain para pedagang, sebelumnya tim-tim yang berlaga di QNB League, seperti Persipura sudah langsung merasakan akibatnya
--> Di Malang, terganggunya jadwal kompetisi Liga Super Indonesia (ISL), atau QNB League usai pembekuan yang dilakukan Menpora, membuat para pedangan replika jersey Arema resah. Selama ini, para pedagang mendapatkan manfaat besar dari bergulirnya kompetisi.
Meidayanti, salah seorang produsen replika jersey Arema mengaku merugi akibat kisruh yang kembali melanda sepakbola Indonesia. Tersendatnya QNB League dan sikap Kemenpora, yang mempersoalkan keikutsertaan Arema membuat omzetnya terjun bebas.
Menurut Meidayanti, saat liga bergulir, pihaknya mampu memproduksi rata-rata 1.000 potong per bulannya. Namun, sejak April 2015, angka ini terjun bebas menjadi setengahnya.
"Januari kemarin, permintaan malah lebih dari 1.000. Februari sampai Maret masih normal. Masuk bulan April, produksi turun sekitar 50 persen," katanya, Jumat 24 April 2015.
Sejak 1998, Mei dan suaminya mulai memproduksi replika Arema dan berbagai pernak-pernik bagi suporter di bawah bendera One Way. Saat ini, selain memenuhi permintaan sejumlah pelanggan tetap di wilayah Malang Raya, One Way juga memiliki satu galeri yang menjual berbagai produk replika serta pernik suporter Arema yang lain.
Untuk musim ini, One Way hanya membuat replika jersey kandang milik Arema, dengan sebagian besar produk diperuntukkan untuk anak-anak. "Kalau dewasa harganya Rp75 ribu, anak-anak sekitar Rp50 ribu," katanya.
Jika liga berjalan normal, awal musim seharusnya menjadi ladang emas bagi para produsen replika jersey. Apalagi, skuad Singo Edan itu baru saja meluncurkan jersey baru.
Jika sedang tidak memproduksi replika, industri dengan sekitar 50 pekerja itu tetap melayani permintaan konveksi lain seperti seragam sekolah dan produk aksesoris suporter Arema di luar replika jersey. Namun, kini produksi replika di tempatnya terancam berhenti beroperasi.
Mei berancang-ancang untuk menyetop produksi replika dan hanya melayani jika ada permintaan saja. Langkah ini dilakukan untuk memperkecil potensi kerugian, lantaran barang tak segera terserap, dan bentuk antisipasi terhadap kondisi liga yang belum jelas. "Baru produksi kalau ada permintaan saja, tidak nyetok sendiri," katanya.
Dia juga berharap, liga segera bergulir kembali seperti musim-musim sebelumnya. Sebab, bukan hanya dia yang merasakan dampak buruk. Setidaknya, ada puluhan pengusaha konveksi kecil yang menggantungkan usaha dengan memproduksi replika jersey Arema.
"Saya berharap, ada kebijakan yang baik bagi semuanya. Kasihan pengusaha kecil lai,n yang tidak produksi jersey karena tak ada pembeli," katanya.
Kebijakan Menpora membekukan PSSI memang mulai berimbas ke banyak sektor. Selain para pedagang, sebelumnya tim-tim yang berlaga di QNB League, seperti Persipura sudah langsung merasakan akibatnya
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
0 komentar:
Posting Komentar