Sumber Asli -- C0I - Pengurus Besar Wushu Indonesia mematangkan persiapan pelaksanaan kejuaraan dunia Sanda VII yang diikuti 17 negara di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta, 20-21 November 2014.
"Persiapan berjalan lancar. Tempat pertandingan pun sudah oke. Saya kira kita siap untuk menggelar event bergengsi ini," kata Ketua Umum PB Wushu Indonesia (WI) Master Supandi Kusuma yang dihubungi dari Medan, Selasa.
Ia mengatakan pelaksanaan Kejuaraan Dunia Sanda VII ini memiliki arti penting khususnya untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia mampu dan siap menjadi tuan rumah yang baik di event tingkat dunia.
"Sama seperti Asian Games 2018, Kejuaraan Dunia Sanda VII ini tadinya dipercayakan kepada Vietnam, namun mereka mengundurkan diri. Lantas PB WI meyakinkan Badan Wushu Dunia (IWUF) bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah. Untuk itu kita harus membuktikannya," katanya.
Master Supandi kembali menegaskan, PB WI berjuang keras menyakinkan IWUF untuk memercayakan Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Sanda VII/2014, karena dampak positifnya sangat besar.
Dari sisi pembinaan wushu, event ini diharapkan bisa mendorong pesanda-pesanda Merah Putih lebih berprestasi, bukan hanya tingkat nasional namun juga tingkat internasional.
"Kita ingin prestasi Wushu Sanda Indonesia bisa sejajar dengan Wushu Taolu. Apalagi ke depan banyak event penting yang akan dihadapi, baik Kejuaraan Dunia Wushu Senior 2015 juga di Indonesia, SEA Games Singapura 2015 bahkan Asian Games 2018 di Jakarta," jelasnya.
Karena itu, lanjut dia, dengan semakin terbiasanya pesanda-pesanda Indonesia tampil di event-event internasional bergengsi, diharapkan kualitas mereka juga meningkat.
Sementara sisi positif lain digelarnya Kejuaraan Dunia Wushu Sanda VII/2014 di Jakarta, pihaknya ingin Wushu Indonesia ikut berperan mengangkat harkat dan martabat bangsa di dunia internasional.
Ia mengatakan di event ini ada 17 negara asing yang ikut serta, sementara itu untuk Kejuaraan Dunia Wushu Senior 2015 di Jakarta diperkirakan lebih 80 negara akan ambil bagian.
"Paling tidak dari kegiatan yang kita laksanakan, kian banyak negara luar khususnya komunitas wushu dunia yang tahu akan Indonesia, dan yang terpenting lagi, kehadiran mereka mendatangkan devisa bagi negara kita," katanya.
Wakil Ketua II PB Wushu Indonesia Chairul Azmi mengatakan tim Wushu Indonesia terus melakukan persiapan untuk menghadapi lawan-lawan yang tangguh terutama dari Tiongkok, Iran dan negara pecahan Rusia seperti Uzbekistan, Kazakhstan dan sebagainya.
"Kita tidak menargetkan medali karena persaingan sangat ketat," katanya.
Indonesia pada kejuaraan ini menurunkan empat atlet yakni Junita Malau (48kg), Hertati (52kg), Moria Manalu (65kg) di kelompok putri dan Edowar Virnanda di kelas 52kg putra.
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
"Persiapan berjalan lancar. Tempat pertandingan pun sudah oke. Saya kira kita siap untuk menggelar event bergengsi ini," kata Ketua Umum PB Wushu Indonesia (WI) Master Supandi Kusuma yang dihubungi dari Medan, Selasa.
Ia mengatakan pelaksanaan Kejuaraan Dunia Sanda VII ini memiliki arti penting khususnya untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia mampu dan siap menjadi tuan rumah yang baik di event tingkat dunia.
"Sama seperti Asian Games 2018, Kejuaraan Dunia Sanda VII ini tadinya dipercayakan kepada Vietnam, namun mereka mengundurkan diri. Lantas PB WI meyakinkan Badan Wushu Dunia (IWUF) bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah. Untuk itu kita harus membuktikannya," katanya.
Master Supandi kembali menegaskan, PB WI berjuang keras menyakinkan IWUF untuk memercayakan Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Sanda VII/2014, karena dampak positifnya sangat besar.
Dari sisi pembinaan wushu, event ini diharapkan bisa mendorong pesanda-pesanda Merah Putih lebih berprestasi, bukan hanya tingkat nasional namun juga tingkat internasional.
"Kita ingin prestasi Wushu Sanda Indonesia bisa sejajar dengan Wushu Taolu. Apalagi ke depan banyak event penting yang akan dihadapi, baik Kejuaraan Dunia Wushu Senior 2015 juga di Indonesia, SEA Games Singapura 2015 bahkan Asian Games 2018 di Jakarta," jelasnya.
Karena itu, lanjut dia, dengan semakin terbiasanya pesanda-pesanda Indonesia tampil di event-event internasional bergengsi, diharapkan kualitas mereka juga meningkat.
Sementara sisi positif lain digelarnya Kejuaraan Dunia Wushu Sanda VII/2014 di Jakarta, pihaknya ingin Wushu Indonesia ikut berperan mengangkat harkat dan martabat bangsa di dunia internasional.
Ia mengatakan di event ini ada 17 negara asing yang ikut serta, sementara itu untuk Kejuaraan Dunia Wushu Senior 2015 di Jakarta diperkirakan lebih 80 negara akan ambil bagian.
"Paling tidak dari kegiatan yang kita laksanakan, kian banyak negara luar khususnya komunitas wushu dunia yang tahu akan Indonesia, dan yang terpenting lagi, kehadiran mereka mendatangkan devisa bagi negara kita," katanya.
Wakil Ketua II PB Wushu Indonesia Chairul Azmi mengatakan tim Wushu Indonesia terus melakukan persiapan untuk menghadapi lawan-lawan yang tangguh terutama dari Tiongkok, Iran dan negara pecahan Rusia seperti Uzbekistan, Kazakhstan dan sebagainya.
"Kita tidak menargetkan medali karena persaingan sangat ketat," katanya.
Indonesia pada kejuaraan ini menurunkan empat atlet yakni Junita Malau (48kg), Hertati (52kg), Moria Manalu (65kg) di kelompok putri dan Edowar Virnanda di kelas 52kg putra.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->
0 komentar:
Posting Komentar