Sumber Asli -- C0I - Dari 13 agenda yang akan dibahas pada Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Bandung, Jawa Barat, Minggu (8/1/2017), ada dua yang menarik perhatian publik. Pertama, penentuan nasib Persebaya Surabaya. Kedua, pemilihan pelatih tim nasional.Apa yang akan dilakukan PSSI?
Permasalah Persebaya merupakan warisan pengurus lama akibat dampak dari adanya dua kompetisi di dalam negeri. Pembahasan tentang bisa tidaknya Persebaya kembali mengikuti kompetisi selalu tertunda-tunda. Kepengurusan baru PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Edy Rahmayadi berjanji akan memutuskan nasib Persebaya dalam Kongres di Bandung. Menjadi menarik, karena Persebaya saat ini menjadi sorotan. Apalagi ribuan bonek saat ini sudah berada di Kota Bandung untuk mengawal keputusan yang bakal diambil oleh peserta kongres. Sesuai dengan target, 3.000 Bonek bakal mengawal kongres.
Pembahasan kembalinya Persebaya ke kompetisi PSSI ditentukan oleh sikap 107 voters yang menghadiri Kongres. Hal ini sesuai dengan mekanisme yang memang biasanya dilakukan dalam kongres.
Persebaya bukan satu-satunya tim yang akan dibahas pada Kongres Tahunan ini. Lampung FC, Persipasi Bekasi, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Arema Indonesia dan Persewangi Banyuwangi juga menunggu keputusan apakah mereka bisa kembali berkompetisi untuk musim 2017.
Mengenai masalah ini diharapkan Kongres PSSI bisa mengambil keputusan yang tepat sehingga nantinya tidak meninggalkan masalah baru yang bisa mengganggu pergelaran kompetisi selanjutnya. Kelancaran kompetisi sangat dibutuhkan Indonesia setelah prestasi tim nasional mengalami penurunan tajam. PSSI rezim Edy Rahmayadi seharusnya bisa menggelar kompetisi dengan lancar dan berkesinambungan setelah sebelumnya sempat ternkena musibah dualisme dan pembekuan.
Hal lainnya yang menarik dinantikan dari Kongres PSSI kali ini tentunya tentang pemilihan pelatih tim nasional. PSSI sebelumnya berjanji akan mengumumkan sosok pelatih pilihan ini saat kongres. Namun dipastikan PSSI akan tetap memakai jasa pelatih asing.
Untuk pemlihan pelatih ini PSSI jangan sampai salah langkah. Diharapkan PSSI jangan hanya silau kepada nama besar. Perlu juga dipikirkan pelatih tersebut bisa mengerti tentang karakter budaya Indonesia. Dengan demikian tidak akan terjadi hambatan besar dalam melaksanakan tugas. Lebih penting lagi, tahu apa yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi para pemain yang dimiliki Indonesia.
Dari pengalaman sejarah maka pelatih asing yang pernah sukses melatih tim nasional bisa disebutkan disini antara lain Tony Pogaknik dari Yugoslavia, Wiel Coorper (Belanda), Anatoly Polosin (Rusia) dan tentunya juga Alfred Riedl (Austria). Hampir semua dari mereka dalam melaksanakan tugas terlebih dahulu menyelami karakter pemain yang diasuhnya. Misalnya Polosin tahu bahwa kelemahan pemain Indonesia ada di fisik sehingga dia menerapkan disiplin tinggi dan latihan keras untuk fisik. Hasilnya timnas mampu juara SEA Games.
Selain yang amat menentukan jelas sikap dari PSSI untuk memberikan kewenangan penuh kepada pelatih. Dengan demikian sang aristek bisa melaksanakan programnnya sesuai dengan kebutuhan pelatih itu. Bukan kepentingan pengurus.
Ingat, tugas pelatih timnas nanti amat berat untuk meraih sukses pada SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Pelatih baru nanti harus konsentrasi pada dua kejuaraan tersebut. Apalagi, PSSI menargetkan sasaran akhir dari pelatih baru itu pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Siapakah yang akan dipilih PSSI? Apakah tetap Riedl ataukah akan ada kejutan baru? Sebelumnya sempat beradar nama besar seperti Gus Hiddink, Juergen Klinsmann, Frank Rijkaard. Terakhir bertambah lagi dengan pelatih asal Spanyol, Luis Fernandez serta pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang.
Siapa pun yang terpilih semoga PSSI tidak salah langkah. Pertaruhannya sangat besar. Bukan saja kebangkitan prestasi sepak bola nasional namun juga nama bangsa dan negara di ajang Asian Games 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah. Tugas besar yang harus dilaksanakan dalam waktu yang kurang dari dua tahun. ***
- Penulis adalah wartawan Suara Karya, COIPers dan Ketua Harian SIWO Pusat. E-mail: aagwaa@yahoo.com
***
0 komentar:
Posting Komentar