Jumat, 08 April 2016

Tunda ISC, Kemenpora Pancing Amarah Suporter Sepakbola

>
--> Sumber Asli -- C0I - Belum adanya pengumuman resmi tentang kepastian kickoff kompetisi sepak bola di Tanah Air seturut penundaan dari agenda semula dikhawatirkan memupuk kejengkelan suporter. Jika tidak diantisipasi, suatu saat rasa jengkel itu bisa menjelma menjadi amarah.

Mantan Ketua Umum Jakmania Larico Ranggamone sangat menyayangkan kabar yang ia terima bahwa kickoff kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) bakal ditunda.

‘'Ada baiknya mereka (federasi dan pemerintah) duduk bareng membicarakan hal ini. Kami (suporter) jenuh kalau kompetisi tidak segera berjalan. Pihak Kemenpora harusnya legawa, apalagi ini untuk memajukan sepak bola Indonesia. Jangan sampai suporter marah. Karena kalau sudah begitu, gedung Kemenpora bisa kita duduki," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/4).

Kekecewaan serupa disuarakan Heru Joko, pentolan TheViking (kelompok suporter Persib). Ia menyerukan kompetisi yang digagas PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) bisa cepat bergulir.

‘'Masyarakat Indonesia ini butuh hiburan yang berkualitas dari sepak bola, turnamen kemarin itu sifatnya sesaat (saja), jadi belum cukup untuk menguji kualitas sebuah tim. Ini yang harusnya dipertimbangkan pengambil keputusan,'' katanya saat dihubungi via telepon.

Sejak PSSI dibekukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), segala urusan sepak bola di Tanah Air diambil alih oleh Tim Transisi, termasuk perizinan penyelenggaraan turnamen dan kompetisi. Namun, keberadaan tim bentukan Kemenpora itu kini dipertanyakan sejumlah pihak seturut kekalahan beruntun Kemenpora di jalur hukum (hingga kasasi Mahkamah Agung) oleh PSSI yang menggugat keabsahan pembekuan itu.

Rabu (6/4), anggota Cheppy Wartono dari Tim Transisi mengatakan butuh waktu setidaknya dua bulan untuk memverifikasi seluruh persyaratan guna menggelar kompetisi. Menurut dia, izin kepolisian saja belum cukup untuk menggulirkan lagi kompetisi yang terpaksa disetop PSSI tahun lalu menyusul pembekuan kepengurusan organisasi itu oleh Kemenpora.

Di sisi lain, agenda kickoff ISC dipastikan molor lagi. Semula dijadwalkan ISC digulirkan kembali pada 15 April, lalu ditunda menjadi 16 April. Tidak cukup di situ, kabar terbaru yang dibenarkan seorang anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI menyatakan kemungkinan besar ISC baru bisa melakukan kickoff pada 24 April.

Wakil Ketua Umum Persipura Wilson Simonshabra mengaku pasrah dengan ‘'agenda karet'' itu. Namun, ia tetap berharap perizinan kompetisi segera keluar dan sepak bola Indonesia bisa kembali marak. ‘'Yang menentukan kompetisi jalan kan operator dan pemerintah yang memiliki izin. Jika tidak ada izin, kita bisa apa? Persoalan berada di sana," ujarnya.

Ia benar-benar berharap persoalan antara federasi dan pemerintah (Kemenpora) bisa cepat selesai. ‘'Kita dan para suporter bisa kembali mendukung tim kesayangannya. Saya pikir dalam kondisi seperti sekarang ini sepak bola sudah menjadi persoalan bangsa dan negara,'' ucapnya.

Mantan pemain Timnas Indonesia Bima Sakti mengatakan, jika kompetisi terus mundur dari jadwal semula, klub-klub akan yang akan menerima imbasnya. ‘'Kalau diundur lebih lama, secara teknis akibatnya program yang sudah dicanangkan pelatih bisa berantakan. Bahkan kini saya dengar beberapa tim sudah memberikan kontrak kepada pemainnya. Saya berharap kalau ditunda jangan terlalu lama,'' ujarnya.

Meski demikian, katanya menambahkan, bagi tim-tim yang sedang melakukan persiapan, pengunduran kompetisi mungkin bagus dan bisa dimanfaatkan untuk lebih mematangkan skuad. ‘'Jadi, ada baiknya penundaan meski bagi tim-tim yang sudah siap tentu sedikit harus lebih bersabar.''

Peringatan AFC

Tanpa menyebut kisruh sepak bola Indonesia sebagai contoh kasus, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memperingatkan lagi seluruh anggotanya agar tetap independen menghadapi campur tangan pihak ketiga. AFC menilai campur tangan itu hanya akan menghambat perkembangan sepak bola di benua ini.

‘'Kami perlu menyokong MAs (member associations/asosiasi-asosiasi anggota) agar meyakini sepak bola mereka tidak tertinggal. Kami juga perlu menempuh semua langkah untuk menghindari intervensi pihak ketiga terhadap para MAs,'' ujar Wakil Ketua Gugus Tugas AFC Mariano V Araneta Jr sebagaimana dilansir AFP, Rabu (6/4).

Araneta Jr juga mengingatkan, asosiasi anggota bakal dikenai hukuman jika bertindak di luar kendali atas sejumlah batasan yang sudah ditentukan.

Karena efek campur tangan pemerintah, sepak bola Indonesia hingga kini masih dipaksa menikmati sanksi FIFA. Publik bola di Indonesia tidak bisa menikmati timnasnya berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2018 sebagaimana tim negara-negara tetangganya di Asia Tenggara, Asia, bahkan dengan keluarga sepak bola dunia.

Selain itu, Timnas Indonesia dari beragam turnamen dan batasan usia juga tidak bisa mengikuti event-event regional dan kontinental.
***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi