Kamis, 05 September 2013

FIFA Kucurkan Dana Rp 5,5 Miliar ke PSSI

Sumber Asli -- C0I - Keinginan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk membangun pusat latihan terpadu bakal terealisasi. Hal itu setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi mengucurkan dana hibah sebesar Rp 5,5 miliar kepada PSSI.





Dana itu akan digunakan sebagai dana awal pembangunan lapangan sintetis di Sawangan, Depok, Jawa Barat. "Akhirnya setelah mencoba selama sepuluh tahun, Komite Pengembangan FIFA menyetujui pencairan dana untuk Indonesia," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono, di Jakarta, Kamis, 5 September 2013.



Kepastian pengucuran dana itu, ujar Joko, diperoleh dari Asisten Teknik Pembangunan FIFA, Jeysing Muthiah. "Ia memberi tahu saya lewat pesan pendek soal persetujuan itu. Sekarang kami tinggal menunggu surat resminya," katanya.



Pencairan dana tersebut merupakan tindak lanjut dari pantauan lokasi yang dilakukan perwakilan FIFA pada pertengahan Agustus lalu. Saat itu, Manajer Pengembangan FIFA untuk Asia dan Oseania, David Borja, dan seorang petugas pengembangan FIFA, Domeka Garamendi, meninjau lokasi yang disiapkan di Sawangan.



PSSI, dalam keterangannya beberapa waktu menyatakan keinginan membangun satu lapangan sintetis dan sejumlah fasilitas lain semisal mes pemain dan sekolah untuk pemain muda. Total dana yang disiapkan sekitar Rp 30 miliar.



"Prosesnya masih panjang, ada proses tender dan hal lainnya. Tapi jika dana segera dicairkan, saya berharap awal tahun depan pembangunannya sudah bisa dimulai," katanya.



Adapun FIFA dalam laman resminya menyatakan bahwa bantuan itu adalah kesempatan pertama bagi Indonesia. Selain Indonesia, negara lain yang mendapat dana hibah adalah Malaysia, Chad, Kongo, Guyana Ekuator, Gabon, Ghana, Sierra Leone, Uganda, Kepulauan Cayman, Kuba, Guyana, Haiti, Trinidad & Tobago, Estonia, dan Swiss.



"Indonesia adalah negara dengan potensi besar. Popularitas sepak bola terus meningkat," kata Direktur Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass seperti dilansir laman FIFA.



Rencana pembangunan pusat latihan terpadu sebenarnya telah lama digodok PSSI. Pada era awal kepengurusan Djohar Arifin Husin, PSSI sempat berencana membangun pusat latihan di kawasan Purwakarta. Djohar beserta pengurus bahkan telah meninjau beberapa lokasi di Purwakarta dan bertemu dengan pejabat setempat soal pembebasan lahan. Namun tanpa alasan jelas, rencana tersebut kemudian gugur.



Selama ini, Indonesia memang tidak memiliki pusat latihan terpadu untuk tim nasional. Timnas hanya berlatih di Lapangan C Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sewanya Rp 100 juta per bulan. Kondisi lapangannya tidak memadai karena permukaannya keras dan tidak rata. Saat hujan, lapangan pun becek dan menimbulkan genangan di sana-sini.



- ***


-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi