Sumber Asli -- C0I - Jawa Timur merampas gelar juara umum dari DKI Jakarta pada Kejuaraan Nasional Catur 2017 yang berakhir Jumat (21/7/2017) malam di Cipayung, Bogor, Jawa Barat. Untuk nomor perseorangan gelar bergengsi diraih Novendra Priasmoro dan Aisyah Anisa.
Jawa Timur berhasil meraih juara umum dengan perolehan medali terbanyak lima medali emas, empat medali perak, dan dua medali perunggu. Posisi kedua direbut oleh tim catur dari Jabar dengan empat medali emas, empat medali perak, dan tiga medali perunggu. Sedangkan juara bertahan DKI Jakarta tergeser ke posisi ketiga dengan tiga medali emas, lima perak, dan lima medali perunggu.
Untuk kategori catur terbuka dalam kejuaraan catur nasional ke-46 itu MI (Master International) Novendra Priasmoro dari DKI Jakarta, dan WFM (Women Fide Master) Aisyah Anisa dari Jawa Timur berhasil merebut juara pertama
Novendra Priasmoro berjaya setelah memimpin dengan mengumpulkan 8,5 poin.
Kemenangan Novendra di kejurnas itu bukan suatu hal yang mudah didapat mengingat persaingan pada hari terakhir kejurnas berlangsung alot. Novendra memastikan juara setelah pada dua babak terakhir meraih sekali menang dan sekali remis, sehingga secara total 10 babak pertandingan dia memimpin dengan mengumpulkan 8,5 poin.
Pada pertandingan babak sembilan, Novendra mampu mengalahkan senior dia yang juga unggulan pertama GM Susanto Megaranto (Jabar), dan pada babak terakhir 10 bermain remis melawan Yoseph T Taher (PB).
Ketika ditanya tentang kemenangannya itu, Novendra mengatakan dirinya telah mempersiapkan diri untuk kejurnas ini. "Tentu saja saya sangat senang dengan kemenangan ini," kata Novendra yang juga pernah mempersembahkan medali emas bagi DKI Jakarta pada PON 2016 di Bandung. "Saya sudah mempersiapkan diri untuk Kejurnas ini sejak 12 Juli lalu," katanya.
Namun pecatur DKI itu juga mengakui bahwa persaingan di Kejurnas sangat ketat.
"Ini tidak mudah, banyak pemain top di sini, termasuk para pecatur bergelar grand master, tapi saya tidak merasa beban karena sudah sering berhadapan dengan mereka," katanya.
"Ini kejurnas kelompok senior pertama yang saya ikuti, tambahnya.
Sementara itu pecatur Jabar yang sempat memimpin klasemen sementara kejurnas catur itu, FM Anjas Novita, harus puas di posis kedua dengan mengumpulkan total 8 poin.
Sedangkan pecatur nomor satu Indonesia GM Susanto Megaranto berada di urutan ketiga dengan 7,5 poin.
Sementara di bagian putri, juara pertama diraih oleh WFM Aisyah Anisa dari Jawa Timur dengan perolehan poin tertinggi 7. Berada di tempat kedua adalah WNM (Women National Master) Madya Anggraini juga dari Jawa Timur dengan poin 6.5, sementara di tempat ketiga diraih oleh Kadijah Qurrotain dengan poin 6.5.
Ketua Panitia Penyelenggara Dr Willy M. Yoseph mengatakan kejurnas diikuti oleh 746 pecatur dari 32 provinsi seluruh Indonesia. Kejurnas akan menjadi tonggak sejarah karena melalui kejurnas ini PB Percasi bertekat mencetak Grand Master (GM) kelas dunia.
Willy M Yoseph di Cisarua, Bogor, Jawa Barat mengatakan kejurnas kali ini dibuatkan tema: "Bangkit Catur Indonesia, Mencetak Grand Master Kelas Dunia." Bukan baru sekarang kita berniat menecetak GM kelas dunia. Ini sebenarnya sudah berlangsung sejak beberapa dekade yang lalu. Bahkan Indonesia sudah memiliki beberapa GM yang usianya masih muda. Akan tetapi semuanya seperti masih sporadis. Belum dapat bersaing hebat dengan Grand Master luar negeri.
0 komentar:
Posting Komentar