Ketua Pokja Penjaringan Dan Penyaringan Calon Ketua BAORI, Amir Karyatin SH (kedua dari kiri) memberi keterangan kepada wartawan di lantai 10 Gedung KONI Pusat, Jakarta, Senin (13/2/2017).
|
Sumber Asli -- C0I - JAKARTA – Anomali terjadi dalam penjaringan dan penyaringan calon ketua Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) masa bakti 2016 – 2020. Jika semula banyak yang menyatakan berminat untuk mengemban tugas itu namun nyatanya sampai penutupan pendaftaran calon hanya satu orang yang mendaftar.
“Sampai hari penutupan pendaftaran penjaringan dan penyaringan calon ketua Baori yang daftar hanya satu. Ini anomali karena sebelumnya banyak menyatakan berminat untuk maju,” ujar Ketua Pokja Penjaringan Dan Penyaringan Calon Ketua BAORI, Amir Karyatin SH kepada wartawan di lantai 10 Gedung KONI Pusat, Jakarta, Senin (13/2/2017).
Amir mengemukakan, calon yang sudah mendaftar adalah Sudirman. Dia bukan sosok baru di BAORI karena sebelumnya pernah menjadi Sekretaris BAORI. “Dia sudah melengkapi persyaratan seperti berdomisili di Jabodetabek dan mendapat dukungan 10 KONI Provinsi dan 15 induk organisas cabang olahraga,” ucap Amir yang didampingi Sekretaris Pokja Eko Puspitono dan anggota Fordinal.
Dengan hanya satu calon yang mendaftar maka Pokja, kata Amir, akan menyerahkan hasil ini kepada peserta Musornaslub KONI Pusat di Gedung Lemhanas, Jakarta, untuk menentukan mekanisme pemilihan Ketua BAORI, 21 Februari mendatang. “Yang berhak menentukan nanti peserta Musornaslub. Bisa saja calon tunggal atau bisa juga muncul calon lain kalau Musornaslub menghendaki,” tutur Ketua Bidang Hukum KONI Pusat itu.
Pokja telah melakukan sosialisasi pendaftaran calon ketua BAORI sejak 23 Januari lalu sampai 13 Februari 2017. Sosialisasi dilakukan dengan baik ke 34 KONI Provinsi dan 64 Pengurus Besar/Pengurus Pusat organisasi induk cabang olahraga. “Ketia mulai melakukan sosialisasi banyak yang menyatakan berminat untuk mencalonkan diri. Namun karena persyaratan harus tinggal di Jabodetabek maka banyak calon daerah yang mengurungkan niatnya untuk maju,” ucapnya.
Pelaksanaan pemilihan Ketua BAORI disebutkan Amir merupakan amanat dari Musornaslub KONI Tahun 2015 di Jayapura, Papua. Seharusnya saat itu dilakukan pemilihan namun karena ada pemlihan Ketua Umum KONI Pusat maka pelihan Ketua BAORI ditangguhkan. Maka posisi Ketua BAORI sebelumnya, Benny Rianto diperpanjang.
Dulu Ketua BAORI ditunjuk langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat. Setelah ada amanat Musornaslub untuk dipilih maka dibuat mekanisme pemilihannya. Dari sini lahirlah Pokja Penjaringan Dan Penyaringan Calon Ketua BAORI. Pembentukan Pokja berdasarkan SK Ketua Umum KONI Pusat Nomor 116 Tahun 2016 tanggal 7 Oktober 2016.
Namun karena pelaksanaan Musornaslub tertunda-tunda maka kerja Pokja juga ikut tertunda-tunda. Sampai akhirnya penutupan penjaringan dan penyaringan Senin (13/2/2017). “Setelah saya serahkan hasil penjaringan dan penyaringan ini maka selesai sudah tugas Pokja. Pemilihan nanti mutlak menjadi wewenang Musornaslub,” kata Amir dalam akhir keterangannya.***
0 komentar:
Posting Komentar