Rabu, 19 Agustus 2015

Menpora, Stop Permainkan Sepakbola!

Sumber Asli -- C0I -Mantan Anggota Komite Eksekutif PSSI, Muhammad Zein meminta Menpora Imam Nahrawi untuk tidak terus mempermainkan sepakbola dengan berlindung di balik slogan perbaikan tata kelola sepak bola. Pasalnya, dia menilai Tim Transisi yang dibentuknya tidak punya kemampuan memperbaiki sepak bola Indonesia.


"Kemampuan Tim Transisi itu hanya membuat sebuah turnamen dan bukan memperbaiki sepakbola. Yah, boleh dibilang sebatas Event Organizer (EO)-lah. Jadi, sebaiknya Menpora berhenti mempermainkan sepak bola dengan berlindung di balik tata kelola sepak bola," kata M Zein di Jakarta, kemarin.

Zein yang sukses menggelar Turnamen Sepakbola Piala Menpora di era Roy Suryo menilai Tim Transisi sama sekali tidak punya konsep memperbaiki tata kelola sepakbola. Akibatnya, persoalan sepak bola tak juga terselesaikan.

Sebagai contoh, dia menyebut masalah transparansi anggaran Piala Kemerdekaan. "Jangan hanya bisanya berteriak PSSI harus transparansi masalah dana tetapi Tim Transisi tidak pernah transparansi soal dana penyelenggaraan Piala Kemerdekaan. Kalau mau berteriak itu sebaiknya melihat dulu diri sendiri apakah sudah bersih atau belum," katanya.

"Sampai sekarang kita tidak pernah tau dari mana asal dana pelaksanaan Piala Kemerdekaan yang sudah dibuka resmi Presiden Jokowo. Kalau memang dana itu dari sponsor ya harus disebut nama sponsornya dan berapa jumlah dana yang diberikan. Kalau menggunakan dana dari APBN juga harus disebut berapa jumlah yang dikucurkan. Dan, jika ada tiket yang dijual dalam setiap pertandingan harus diumumkan penghasilannya. Itu baru memberikan contoh yang baik," tambahnya.

Dijelaskannya, Piala Kemerdekaan yang digelar bukan merupakan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah sepakbola. Malahan, dia menyebut akan memperparah kondisi sepak bola Indonesia. "Yang dibutuhkan bukan turnamen, tetapi kapan konflik PSSI dan Kemenpora segera berakhir," katanya.

Mantan Ketua Wasit PSSI ini menyebut niat Tim Transisi menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang direncanakan Desember 2015 atau Januari 2016 merupakan tindakan yang ngawur.

"Untuk menggelar KLB tidak segampang yang disebut Tim Transisi. Persyaratan KLB itu harus mendapat dukungan dari 2/3 anggota PSSI sesuai statuta. Kalau itu tidak diindahkan, saya garansi hasil KLB itu sia-sia," tegasnya.

Yang perlu dicatat lagi, kata Zein, kalaupun Tim Transisi bisa menggelar KLB PSSI sesuai dengan statuta tetapi dalam pelaksanaannya terbukti adanya intervensi dari pemerintah maka hasilnya juga sia-sia.
"FIFA itu sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dunia yang dalam statutanya tidak memperkenankan adanya campur tangan pemerintah.  KLB itu baru dianggap FIFA sah jika usulannya benar-benar datang dari anggota PSSI. Sekali lagi, saya sebutkan kalau ada campur tangan pemerintah tidak sah," tambahnya.

Ketika disinggung keyakinan Anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi bahwa KLB PSSI yang digelar Tim Transisi mampu mencabut sanksi FIFA, Zein menegaskan tidak benar. "Tidak benar itu. Tidak mungkin FIFA melanggar statuta yang ada dengan menerima hasil KLB PSSI yang dibuat Tim Transisi bentukan pemerintah," jawabnya.
- ***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi