Sumber Asli -- C0I - Euforia menjuarai Piala AFF U19 2013 harus segera diakhiri.Program lanjutan Tim Nasional U19 telah disiapkan untuk menembus putaran final Piala Asia U19 2014.Indra Sjafri, pelatih U19, tinggal melihat perkembangan pemainnya.
Sejak 27 September hingga kemarin, Garuda Muda berlatih di Sidoarjo, Jawa Timur. Latihan masih diikuti 31 pemain. Nantinya, hanya 23 nama yang masuk ke dalam skuad untuk Piala Asia U19 2014. Mulai malam ini, Evan Dimas dan kawan-kawan menggelar sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Langkah itu merupakan efek dari dipindahnya lokasi kualifikasi Piala Asia U19, dari Sidoarjo ke Jakarta. Indonesia bersama Laos, Filipina, dan Korea Selatan (Korsel) dijadwalkan melakoni kualifikasi Grup G pada 8 sampai 12 Oktober 2013. Korsel bakal menjadi pesaing kuat Indonesia, karena mereka berstatus sebagai juara bertahan dan pemegang rekor juara terbanyak di level Asia U19.
"Dalam persiapan enggak ada yang berbeda. Mengalir saja. Saya ingin melihat mereka (pemain) berkembang menurut waktunya. Lawan yang akan dihadapi sebagai proses pematangan," kata Indra kepada Berita Kota Super Ball, Selasa (1/10) sore.
"Sore ini (kemarin) ada pertandingan internal. Sifatnya penguatan sektor-sektor yang terlihat lemah. Kalau dibilang kami tidak punya penyerang tengah yang piawai mencetak gol, tidak juga. Sepak bola tidak bisa dilihat sepotong-sepotong. Prinsip saya sederhana, ini permainan tim," ujar Indra yang menegaskan tidak ada anak emas di dalam timnya.
Agar ketebalan motivasi pemain sama, tim pelatih terus mengingatkan agar mereka tidak berpuas diri dan tinggi hati. Menurut pelatih mental Guntur Cahyo Utomo, sejauh ini tidak nampak tanda-tanda semangat pemain kendur. Jika ada, Guntur sudah menyiapkan cara jitu.
Guntur berencana mengulang video rekaman final Piala AFF U19 di kelas. Ia mengajak pemain berfantasi. Membayangkan dukungan suporter yang melimpah dan harapan berprestasi.
Hal itu terkoneksi dengan perjuangan pemain. Sebelum dikenal, semuanya bekerja keras dalam tahap seleksi.
"Panas, dingin, puasa, sampai Lebaran nggak pulang (mudik) jadi tak sia-sia. Kerja keras terbayarkan. Bahwa dari kerja keras itulah muncul hasil yang positif. Orang tidak banyak mengetahui proses panjang yang sudah dilalui pemain," ujar Guntur.
Sejak 27 September hingga kemarin, Garuda Muda berlatih di Sidoarjo, Jawa Timur. Latihan masih diikuti 31 pemain. Nantinya, hanya 23 nama yang masuk ke dalam skuad untuk Piala Asia U19 2014. Mulai malam ini, Evan Dimas dan kawan-kawan menggelar sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Langkah itu merupakan efek dari dipindahnya lokasi kualifikasi Piala Asia U19, dari Sidoarjo ke Jakarta. Indonesia bersama Laos, Filipina, dan Korea Selatan (Korsel) dijadwalkan melakoni kualifikasi Grup G pada 8 sampai 12 Oktober 2013. Korsel bakal menjadi pesaing kuat Indonesia, karena mereka berstatus sebagai juara bertahan dan pemegang rekor juara terbanyak di level Asia U19.
"Dalam persiapan enggak ada yang berbeda. Mengalir saja. Saya ingin melihat mereka (pemain) berkembang menurut waktunya. Lawan yang akan dihadapi sebagai proses pematangan," kata Indra kepada Berita Kota Super Ball, Selasa (1/10) sore.
"Sore ini (kemarin) ada pertandingan internal. Sifatnya penguatan sektor-sektor yang terlihat lemah. Kalau dibilang kami tidak punya penyerang tengah yang piawai mencetak gol, tidak juga. Sepak bola tidak bisa dilihat sepotong-sepotong. Prinsip saya sederhana, ini permainan tim," ujar Indra yang menegaskan tidak ada anak emas di dalam timnya.
Agar ketebalan motivasi pemain sama, tim pelatih terus mengingatkan agar mereka tidak berpuas diri dan tinggi hati. Menurut pelatih mental Guntur Cahyo Utomo, sejauh ini tidak nampak tanda-tanda semangat pemain kendur. Jika ada, Guntur sudah menyiapkan cara jitu.
Guntur berencana mengulang video rekaman final Piala AFF U19 di kelas. Ia mengajak pemain berfantasi. Membayangkan dukungan suporter yang melimpah dan harapan berprestasi.
Hal itu terkoneksi dengan perjuangan pemain. Sebelum dikenal, semuanya bekerja keras dalam tahap seleksi.
"Panas, dingin, puasa, sampai Lebaran nggak pulang (mudik) jadi tak sia-sia. Kerja keras terbayarkan. Bahwa dari kerja keras itulah muncul hasil yang positif. Orang tidak banyak mengetahui proses panjang yang sudah dilalui pemain," ujar Guntur.
- ***
-->
0 komentar:
Posting Komentar