Senin, 15 Juli 2013

Rusuh Tinju Nabire Bukti Manajemen Olahraga Amburadul!

Sumber Asli -- C0I - Kerusuhan antarpendukung dalam pertandingan Tinju Bupati Cup di GOR Kotalama, Nabire, Papua, kemarin malam bukti manajemen penyelenggaraan olahraga di Indonesia masih amburadul.





"Ini menunjukan manajemen yang amburadul," tegas Wakil DPR, Pramono Anung, di Kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2013).



Lanjut Pramono, dengan belasan orang meninggal akibat insiden ini bukti fasilitas untuk pertandingan olahraga itu tidak memenuhi standar.



"Ini kan tidak memenuhi standar, bukan hanya standar internasional, tetapi juga nasional. Pintu masuknya kan hanya satu," kata Pramono.



Karena itu, dia meminta agar manajemen setiap penyelenggaraan olahraga untuk diperbaiki.



"Mininal sarananya lah, jangan sampai pintunya hanya satu. Itu menunjukkan kelemahan dari penyelenggara. Apalagi, ini tinju amatir di tingkat kabupaten memperebutkan piala ditingkat kabupaten dan ini sampai 17 orang meninggal, saya tak habis pikir. Kalau meminjam para petinggi kita ini bukan hanya prihatin tapi nyesek gitu lho," tuturnya.



Kerusuhan antarpendukung petinju di Nabire ini menewaskna 17 orang. Polri yang melakukan olah tempat kejadian perkara menyebutkan keributan dipicu karena ketidakpuasan pedukung dengan keputusan wasit dalam pertandingan tinju yang mempertemukan Yulianus Pigome (Sasana Mawa) dan Alpius Rumkone (Sasana Persada).



Kericuhan dan aksi saling dorong pun terjadi. Kondisi itu diperparah kapasitas penonton yang melebihi daya tampung. Seharusnya, GOR tersebut berkapasitas 800-900, namun dalam malam tersebut penonton mencapai 1500 orang.



Korban tewas yang terdata ada 17 orang meninggal, lima di antaranya adalah korban laki-laki, sedangkan sisanya perempuan. Sementara, 39 orang mengalami luka-luka dan masih di RSUD Nabire untuk penyembuhan.

- ***



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi