Sumber Asli -- C0I - Jatuhnya sanksi dari FIFA bisa menjadi kunci mengurai benang kusut dualisme yang membelit Arema. Apalagi musim depan hanya ada satu kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Berarti dualisme Arema bakal berakhir sebelum kompetisi bergulir.
Berdasar keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Maret 2013 lalu, regulator liga akan memverifikasi ulang klub berdasar lima aspek klub profesional. Setiap klub harus memenuhi lima aspek, yaitu sporting, infrastruktur, personel dan administration, aspek hukum, dan finansial memadai. Sampai sekarang verifikasi ulang belum dilakukan.
Tanpa menunggu verifikasi ulang, sudah diketahui Singo Edan yang bakal ikut kompetisi musim depan. Arema Cronous dipastikan mewakili Malang di Liga Super Indonesia (LSI). Singo Edan yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan inilah yang diakui PSSI dan PT Liga Indonesia (PT LI).
Makanya PSSI memberikan surat nomor 1825/UDN/1017/IX-2013 tanggal 10 September 2013 tentang Implementasi Keputusan Komisi Disiplin FIFA ke kantor Arema Cronous. Sebagaimana dilansir wearemania.net, Sekjen PSSI, Joko Driyono sempat bingung menentukan Arema yang sah.
“FIFA tidak mau tahu, Arema A atau B. Yang jelas Arema. Hukuman itu harus dieksekusi sekarang. Kami memilih Arema Cronous karena menurut PSSI, Arema yang resmi adalah yang bermain di LSI,” kata pria yang akrab disapa Jokdri itu.
Arema Cronous yang berkantor di Jalan Kartanegara 7 Kota Malang pun sudah menerima surat tersebut. Sebaliknya, Arema LPI yang berkantor di Jalan Lembah Tidar I Kota Malang belum menerima surat ini.
Dikonfirmasi soal keabsahan Arema, Direktur Operasional Arema LPI, Haris Fambudy enggan berkomentar. “Saya no comment,” kata Haris kepada Surya Online, Minggu (15/9/2013).
Sebenarnya FIFA pun tidak menyebut surat itu harus ditujukan ke Arema Cronous atau Arema LPI. Tapi, dalam website resminya, FIFA baru mencantumkan Liga Prima Indonesia (LPI) sebagai kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. LSI belum tercantum dalam website resmi FIFA.
Berdasar keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Maret 2013 lalu, regulator liga akan memverifikasi ulang klub berdasar lima aspek klub profesional. Setiap klub harus memenuhi lima aspek, yaitu sporting, infrastruktur, personel dan administration, aspek hukum, dan finansial memadai. Sampai sekarang verifikasi ulang belum dilakukan.
Tanpa menunggu verifikasi ulang, sudah diketahui Singo Edan yang bakal ikut kompetisi musim depan. Arema Cronous dipastikan mewakili Malang di Liga Super Indonesia (LSI). Singo Edan yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan inilah yang diakui PSSI dan PT Liga Indonesia (PT LI).
Makanya PSSI memberikan surat nomor 1825/UDN/1017/IX-2013 tanggal 10 September 2013 tentang Implementasi Keputusan Komisi Disiplin FIFA ke kantor Arema Cronous. Sebagaimana dilansir wearemania.net, Sekjen PSSI, Joko Driyono sempat bingung menentukan Arema yang sah.
“FIFA tidak mau tahu, Arema A atau B. Yang jelas Arema. Hukuman itu harus dieksekusi sekarang. Kami memilih Arema Cronous karena menurut PSSI, Arema yang resmi adalah yang bermain di LSI,” kata pria yang akrab disapa Jokdri itu.
Arema Cronous yang berkantor di Jalan Kartanegara 7 Kota Malang pun sudah menerima surat tersebut. Sebaliknya, Arema LPI yang berkantor di Jalan Lembah Tidar I Kota Malang belum menerima surat ini.
Dikonfirmasi soal keabsahan Arema, Direktur Operasional Arema LPI, Haris Fambudy enggan berkomentar. “Saya no comment,” kata Haris kepada Surya Online, Minggu (15/9/2013).
Sebenarnya FIFA pun tidak menyebut surat itu harus ditujukan ke Arema Cronous atau Arema LPI. Tapi, dalam website resminya, FIFA baru mencantumkan Liga Prima Indonesia (LPI) sebagai kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. LSI belum tercantum dalam website resmi FIFA.
- ***
-->
0 komentar:
Posting Komentar