Senin, 12 Agustus 2013

Dua Wakil ISSF Awasi Persiapan ISG di Palembang

Sumber Asli -- C0I - Dua wakil Federasi Olahraga Solidaritas Islam (ISSF) ditempatkan di Palembang untuk mengarahkan dan mengawasi rehabilitasi tempat-tempat pertandingan sebagai persiapan pelaksanaan pesta olahraga Islamic Solidarity Games (ISG) ke-3, kejuaraan multicabang olahraga negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI), 22 September hingga 1 Oktober 2013.





Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, keberadaan dua wakil ISSF itu untuk memastikan persiapan ISG ke-3 berlangsung sesuai jadwal. “Mereka secara intens mengawal persiapan ISG,” kata Menpora di Jakarta, kemarin.



Kedua wakil ISSF tersebut ialah Indra Kartasasmita dan Ari Ariotedjo dari Indonesia. Indra dan Ari duduk di Dewan Eksekutif ISSF dan sebetulnya keanggotaan mereka di dewan itu berakhir Agustus lalu. Namun, mereka tetap bertugas sebagai penghubung antara ISSF dengan Indonesia terkait persiapan ISG ke-3 tersebut.



Menpora mengakui ada beberapa kekurangan dari segi pelaksanaan pertandingan, misalnya papan skor yang masih perlu diperbaiki. ”Tapi kami melihat tidak ada sarana olahraga baru yang perlu dibangun. Artinya, kalau sekedar perbaikan papan skor, tidak harus dengan tender. Nilainya bisa diatur,” jelas Menpora.



Menurut Menpora, tender tidak mungkin dilakukan karena waktu persiapan tinggal satu bulan. Apalagi ada beberapa cabang olahraga yang sudah harus bertanding sebelum 22 September, kata Menpora.



“Oleh karena itu, pengadaan barang dan jasa yang bisa dibuat tidak dalam satu blok sebaiknya dipisah-pisahkan. Pengadaanya bisa diatur agar tidak harus melalui tender. Ini hanya masalah pola penganggaran,” papar Menpora.



Di tempat terpisah, Ketua Panitia Pelaksana Pusat ISG ke-3, Anthony Sunarya, mengatakan pengadaan sejumlah keperluan ISG semisal teknologi informasi, promosi, transportasi, serta pembukaan dan penutupan harus melalui tender. ”Biaya upacara pembukaan dan penutupan saja mencapai Rp 25 miliar rupiah,” kata dia.



Rencana Anggaran Belanja ISG ke-3, kata Anthony, akan diajukan Selasa ini kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga. Total anggarannya sebesar Rp 130 miliar. “Kami menunggu petunjuk pemerintah untuk memberi solusi soal pengadaan barang dan jasa yang seharusnya melalui tender,” kata dia.



ISG ke-3 semula dijadwalkan berlangsung di Riau, 7-16 Juni lalu. Rencana ini diubah karena sejumlah tempat pertandingan dinilai tidak siap digunakan. Perubahan itu juga terkait dengan penetapan Gubernur Riau, Rusli Zainal, sebagai tersangka dalam kasus korupsi.



Menpora kemudian berniat memindahkan tempat penyelenggaraan ISG ke-3 di Jakarta, pada 22 September hingga 1 Oktober. Namun rencana ini batal karena Menko Kesra Agung Laksono keberatan dan menginginkan tetap dilaksanakan di Riau.



Setelah diadakan rapat koordinasi Menpora, Menko Kesra, dan pihak-pihak terkait lainnya, akhirnya diputuskan ISG ke-3 tersebut dilaksanakan di Palembang, Sumatera Selatan. Palembang dinilai paling siap karena memiliki fasilitas yang memadai.



ISG I dilaksanakan di Mekah, Saudi Arabia, pada 2005 diikuti 6.000 atlet dari 55 negara. Tuan rumah Saudi Arabia tampil sebagai juara umum merebut 24 medali emas, 17 perak, 19 perunggu. Posisi kedua dan keriga ditempati masing-masing oleh Mesir (14-15-13) dan Kazakhstan (13-8-6). Kontingen Indonesia berada di urutan ke-18 (1-1-2).



ISG ke-2 yang semula direncanakan digelar di Teheran, Iran, 2010, batal dilaksanakan. Hal ini terjadi menyusul sengketa antara Iran dan negara-negara Arab tentang penggunaan Teluk Persia sebagai logo ISG ke-2. Negara-negara Arab tidak setuju penyebutan Teluk Persia, karena menurut mereka teluk itu adalah Teluk Arab.

- ***


-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi