Sumber Asli -- C0I - Pengurus Pusat Persatuan Catur Seluruh Indonesia sudah menentukan tim inti yang bakal berlaga di SEA Games Myanmar Desember nanti. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Atlet Kristianus Liem mengatakan sebanyak 18 pecatur telah disiapkan.
"Untuk sementara sebanyak 18 pemain yang kami siapkan," ucap Kristianus, Senin 8 Juli 2013. Ke-18 pecatur tersebut terdiri dari delapan putri dan sepuluh putra.
Kendati demikian, kata dia, jumlah tersebut masih tentatif sebab tergantung kepada nomor internasional yang bakal dipertandingkan. Menurut Kristianus, tuan rumah Myanmar berpotensi mengurangi nomor internasional dan memperbanyak nomor tradisional yang menjadi andalan mereka.
Sejauh ini, lanjut dia, setidaknya ada 10 nomor tradisional yang menjadi andalan tuan rumah. "Kalau ada pengurangan di nomor internasional akan ada penurunan mutu pertandingan," ucapnya.
Bila lebih banyak nomor tradisional yang diturunkan peta persaingan pun ikut berubah. Negara seperti Thailand, Kamboja, dan Myanmar disebut-sebut bakal lebih mendominasi di nomor tersebut.
Namun Percasi tak tinggal diam. Kristianus mengaku telah memanggil seorang pelatih asal Myanmar untuk melakukan pelatihan terhadap atlet Indonesia. "Kami adakan coaching clinic untuk mengetahui pola permainan di nomor tradisional," ucap dia.
Terkait dengan target, ia berharap minimal Indonesia bisa mempertahankan prestasi pada SEA Games lalu di Jakarta, yaitu saat mendapatkan satu emas, dua perak, dan dua perunggu. Indonesia berpotensi merebut medali di nomor internasional yang akan bersaing dengan Vietnam.
Untuk mendulang medali, pada 19 Juli ini Percasi akan mengikuti satu kejuaraan di Swiss. Ia berharap atlet yang melakukan uji coba bisa mendapat pengalaman berharga melawan pemain-pemain internasional.
Sebelumnya, dalam ajang Asian Indoor Martial Art Games di Korea Selatan, pecatur Indonesia berhasil menyumbangkan satu medali perunggu di nomor beregu campuran. Indonesia, kata Kristianus, mampu mengandaskan Uzbekistan yang diatas kertas diunggul. Tim Indonesia menang dengan perolehan poin 2,5-1,5.
Kemenangan di nomor beregu disumbangkan oleh Susanto dan Meidina. Menurut Kristianus Kemenangan ini tak lepas dari strategi yang diterapkan oleh pelatih dengan menurunkan Susanto Megaranto dan Medina Aulia pada babak awal. "Pasalnya persaingan di AIMAG ketat dan kami tidak mematok medali," ucap Kristianus.- ***
"Untuk sementara sebanyak 18 pemain yang kami siapkan," ucap Kristianus, Senin 8 Juli 2013. Ke-18 pecatur tersebut terdiri dari delapan putri dan sepuluh putra.
Kendati demikian, kata dia, jumlah tersebut masih tentatif sebab tergantung kepada nomor internasional yang bakal dipertandingkan. Menurut Kristianus, tuan rumah Myanmar berpotensi mengurangi nomor internasional dan memperbanyak nomor tradisional yang menjadi andalan mereka.
Sejauh ini, lanjut dia, setidaknya ada 10 nomor tradisional yang menjadi andalan tuan rumah. "Kalau ada pengurangan di nomor internasional akan ada penurunan mutu pertandingan," ucapnya.
Bila lebih banyak nomor tradisional yang diturunkan peta persaingan pun ikut berubah. Negara seperti Thailand, Kamboja, dan Myanmar disebut-sebut bakal lebih mendominasi di nomor tersebut.
Namun Percasi tak tinggal diam. Kristianus mengaku telah memanggil seorang pelatih asal Myanmar untuk melakukan pelatihan terhadap atlet Indonesia. "Kami adakan coaching clinic untuk mengetahui pola permainan di nomor tradisional," ucap dia.
Terkait dengan target, ia berharap minimal Indonesia bisa mempertahankan prestasi pada SEA Games lalu di Jakarta, yaitu saat mendapatkan satu emas, dua perak, dan dua perunggu. Indonesia berpotensi merebut medali di nomor internasional yang akan bersaing dengan Vietnam.
Untuk mendulang medali, pada 19 Juli ini Percasi akan mengikuti satu kejuaraan di Swiss. Ia berharap atlet yang melakukan uji coba bisa mendapat pengalaman berharga melawan pemain-pemain internasional.
Sebelumnya, dalam ajang Asian Indoor Martial Art Games di Korea Selatan, pecatur Indonesia berhasil menyumbangkan satu medali perunggu di nomor beregu campuran. Indonesia, kata Kristianus, mampu mengandaskan Uzbekistan yang diatas kertas diunggul. Tim Indonesia menang dengan perolehan poin 2,5-1,5.
Kemenangan di nomor beregu disumbangkan oleh Susanto dan Meidina. Menurut Kristianus Kemenangan ini tak lepas dari strategi yang diterapkan oleh pelatih dengan menurunkan Susanto Megaranto dan Medina Aulia pada babak awal. "Pasalnya persaingan di AIMAG ketat dan kami tidak mematok medali," ucap Kristianus.- ***
0 komentar:
Posting Komentar