Selasa, 16 Juli 2013

Kerusuhan Tinju di Nabire, Olahraga Sudah Kehilangan Sportivitas

Sumber Asli -- C0I - Kerusuhan yang terjadi pada pertandingan tinju di Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013), meninggalkan gambaran akan hilangnya sportivitas di dunia olahraga Tanah Air. Pertandingan tinju yang seharusnya dilakukan secara sportif dan profesional justru berubah menjadi arena adu jotos yang brutal.



"Sangat naif bila olahraga tinju berubah menjadi adu jotos yang brutal dan massal sehingga menyebabkan belasan orang meninggal. Ini hanya dimungkinkan bila olahraga sudah kehilangan sportivitas dan profesionalismenya," ujar anggota Komisi X dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Zainuddin, di Jakarta, Selasa (16/7).



Zainuddin meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan pengawas daerah untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan tiap cabang olahraga. Zainuddin menduga, kerusuhan ini juga merupakan salah satu bentuk kelalaian pihak KONI dan pengda cabang olahraga terkait.



"Aparat penegak hukum perlu mengusut tuntas sebab terjadinya kerusuhan untuk mengantisipasi pengamanan dan kemungkinan hal tersebut terulang di tempat lain," ujar Zainuddin.



Bentrok ini terjadi antara pendukung pertandingan tinju di GOR Kota Lama Nabire, Papua, sekitar pukul 23.00. Akibatnya, 18 orang tewas, terdiri dari 6 laki-laki dan 12 perempuan.



Keributan berawal saat pendukung Yulius Pigome dari Sasana Mawa mengamuk karena sang petinju kalah bertanding dengan Alvius Rumkorem dari Sasana Persada. Saat terjadi keributan, para penonton saling dorong untuk berusaha keluar dari GOR. Sebanyak 12 saksi masih diperiksa, yakni 5 anggota panitia penyelenggara dan 7 dari masyarakat atau penonton.



Di Jakarta, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mendesak Polda Papua mengusut tuntas tragedi ini. Roy menerima laporan awal bahwa penyelenggara tinju tak mengantongi izin. Roy menyesalkan jumlah penonton yang melebihi kapasitas, yakni 1.500 orang, di lokasi yang hanya mampu menampung 900 orang. Selain itu, dari lima pintu yang tersedia di lokasi acara, hanya dua yang dibuka.



Roy berharap, tragedi ini merupakan yang terakhir. "Turut berduka, dan kami akan mengirim utusan ke Nabire untuk berkomunikasi dengan jajaran pemda dan para korban untuk memberikan perhatian dalam bentuk ucapan duka atau tali kasih," ujar Roy.

- ***



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi